SUKABUMIUPDATE.com - Pencak Silat adalah seni beladiri asli Indonesia yang merupakan perpaduan antara Olahraga dan Seni. Ditengah serbuan banyak olahraga bela diri dunia (impor), Padepokan Pencak Silat Padjajaran di Nyalindung Kabupaten Sukabumi berusaha sekuat tenaga mempertahankan olahraga dan seni asli Indonesia ini, walaupun minim bantuan dan perhatian.
BACA JUGA: Usai Nobar, Viking se-Sukabumi Utara Sapu Bersih Halaman Kecamatan Cicurug
Padepokan Silat Padjadjaran yang didirikan Andi Supriatna Wijaya Kusuma atau akrab dipanggil Abah Suja sejak tahun 2007 ini berada di Kampung Kebon Kai RT 01 RW 02 Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung. Soal prestasi, pesilat Padepokan ini pernah menyumbang prestasi bagi Kabupaten Sukabumi, dikancah nasional dan lokal.
“Tahun 2017 lalu dalam event Porkab Sukabumi, mendapatkan 2 emas, 2 perak, 1 perunggu. Dalam event SMANSA Cup juara umum 3 emas 2 perak 4 perunggu. Bekasi open mewakili Sukabumi 1 emas, 2 perunggu. POPWIL Jabar memperoleh 2 perunggu. Sukabumi open 1 emas, 2 perak, 6 perunggu. Alhamdulilah pesilat kita mampu berprestasi,” ungkap Abah Suja kepada sukabumiupdate.com,Selasa (7/3/2018).
Menurut abah, saat ini jumlah murid padepokan mencapai 200 orang, yang tak hanya datang dari Nyalindung dan daerah sekitarnya, tapi juga dari Kota Sukabumi serta Cianjur. Sayang prestasi harum Padepokan Padjajaran ini tak membuatnya mendapatkan perhartian dari pemerintah daerah.
"Saat lomba tak jarang kami tidur di Gor, mushola, bahkan di mobil. Beruntung kondisi itu tak menyurutkan semangat anak didik kami yang mengikuti lomba, dan bahkan mendapat juara," sambung Suja.
Kondisi infrastruktur tempat latihanpun mengkhawatirkan. Di pelataran rumah yang luasnya tak lebih dari lima meter persegi, dengan bangunan alakadarnya yang rapuh. "Saya tak pernah memungut bayaran, melihat mereka datang berlatih saja kami sudah senang hanya kami sedih melihat perjuangan mereka membela daerah tak di beri penghargaan oleh pemerintah," sambung nya sedih.
Disini anak muda tak hanya bisa belajar silat, tapi juga seni tradisi sunda lainnya seperti karinding. "Semoga eksistensi dan perjuangan kami dalam budaya sunda hususnya Pencak Silat dapat lebih di apresiasi lagi oleh pemerintah, karena pembibitan atlet sejak dini itu tergolong mahal," pungkas Suja.