SUKABUMIUPDATE.com - Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Dompet Dhuafa yang didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) dan Bupati Sukabumi meresmikan program EOE (Equal Opportunity for Empowerment) - SAKU (Siap Usaha Siap Kerja) di salah satu hotel, Jalan Siliwangi, Kota Sukabumi, Selasa (5/6/2018).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan bagi kaum muda usia antara 18 hingga 34 tahun yang kurang mampu secara ekonomi dan rentan dalam mengakses informasi dan pelatihan ketenagakerjaan yang berkualitas dan relevan dengan meningkatkan peran perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat.
EOE-SAKU merupakan proyek yang didanai oleh USAID yang mendukung program pengembangan ketenagakerjaan inklusif sehingga kaum muda memiliki ketrampilan yang lebih baik dan siap untuk bekerja atau membuka usaha. Program ini dicapai melalui peningkatan kapasitas sumber daya lokal dengan memberikan pelatihan yang berkualitas dan relevan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha, termasuk soft skills dan hard skills, kewirausahaan, pelatihan vokasi dan pemagangan.
BACA JUGA: Demam Piala Dunia, Ada Cristiano Ronaldo di Kampung Sungapan Kadudampit Sukabumi
Ketua Pelaksana CCFI, Titie Sadarini mengungkapkan, program ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh CCFI sebagai koordinator bersama Dompet Dhuafa yang akan bertanggung jawab melakukan pelatihan.
“Dengan adanya program EOE-SAKU ini, dapat memperkuat perpustakaan sebagai pusat belajar dan turut serta melakukan pemberdayaan pada kaum muda di Kabupaten Sukabumi,” harapnya.
Dirinya menambahkan, program EOE-SAKU akan dijalankan selama 15 bulan hingga April 2019. Pasalnya, Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah yang pertama menjalankan program ini.
“Sebanyak 250 kaum muda yang berusia 18–34 tahun akan mendapatkan kesempatan pelatihan dalam program ini,” jelasnya.
“Diharapkan dengan kemitraan strategis antara Pemerintah, dunia usaha dan sumber daya lokal ini akan memberikan dampak positif dan dapat dijalankan secara berkelanjutan hingga berdampak lebih luas lagi kedepannya,” pintanya.
Dikesempatan yang sama Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengungkapkan, selain memberikan mengapresiasi dirinya juga merasa bangga karena wilayahnya dipilih menjadi wilayah pertama yang dapat menjalani program ini.
“Semoga kedepannya program ini dapat membantu kaum muda wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi lebih maju dan siap menghadapi tantangan pekerjaan maupun menjadi wirausaha,” tuturnya.
Marwan berharap, setelah mendapatkan pelatihan entrepreneurship/kewirausahaan, soft skills dan hard skills, seluruh peserta yang mengikuti program ini akan mendapatkan kesempatan menjalani pelatihan Program pemagangan selama dua bulan untuk belajar mengaplikasikan ketrampilan yang didapatkan dan merasakan serta belajar tentang situasi dan beradaptasi ditempat kerja. Setelahnya, para pelatih akan mengevaluasi dan berbagi pembelajaran dan perbaikan metode pelatihan maupun modul pelatihan.
Sementara itu Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan menambahkan, pelatihan akan dilakukan sesuai minat dan potensi lokal. Identifikasi kebutuhan peserta dilaksanakan sebelum pelatihan. Pelatihan akan dimulai pada akhir bulan Juli 2018. Setelah pelatihan, para peserta akan difasilitasi untuk mendapatkan kesempatan magang di sektor industri sekitar.