SUKABUMIUPDATE.com - Matinya kesenian tradisi bukan hanya karena tergantikan oleh seni modern atau kesenian yang datangnya dari luar. Seni tradisi tidak berkembang bahkan mati juga karena ditinggalkan oleh para pelakunya sendiri, tidak adanya regenerasi.
Upaya menumbuhkan minat generasi muda, terutama anak-anak terus dilakukan oleh sekelompok seniman di Kota Sukabumi. Seperti yang dilakukan oleh Rian Cahya Wiguna (25), seorang tenaga pengajar di SMK Ulul Albab, Kota Sukabumi.
BACA JUGA:Â Musisi Diajak Wujudkan Kota Kreatif Sukabumi
Hal tersebut dilakukan Rian dengan cara membentuk komunitas musik tradisi di sekolah tempatnya mengajar. Komunitas tersebut Ia beri nama Karinding Hinis Awi (Kahina).
Rian menceritakan, jika diluar jam sekolah ia kerap mengisi pentas musik tradisi bersama anak-anak didiknya. Jenis alat musik yang digeluti yakni calung dan karinding.
"Apa yang kami lakukan adalah wujud tanggung jawab atas kecintaanya terhadap seni tradisi, " ujar Rian saat berbincang dengan sukabumiupdate.com, Selasa (21/11/2017).
BACA JUGA:Â Kota Sukabumi Cocok Dijadikan Kota Kreatif
Dirinya tidak ingin kesenian tradisi sunda hilang begitu saja. Untuk itu, Ia berusaha menanamkan rasa cinta kesenian daerah kepada anak didiknya.
"Dikenalkan lagi kepada mereka serta diberi pemahaman. Kesenian kita tidak kalah keren dan bergengsi dibandingkan kesenian populer lain yang ada saat ini," tutur Rian.
BACA JUGA:Â Endo, Seni, Budaya, Bambu dan Penguatan ke Arah Kota Kreatif Sukabumi
Kedepannya, Rian berharap pengenalan seni tradisi sejak usia dini dapat memperkuat kecintaan terhadap tradisi.
"Kudu diwauhkeun ti leuleutik (harus dikenalkan sejak dini), biar mereka merasa memiliki seni tradisi ini," pungkasnya.