Bagi Stand Up Comedy Sukabumi, Di-bully adalah Motivasi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Stand up comedy mulai menjadi acara favorit di Indonesia sejak 2011 silam, dibarengi munculnya acar bertajuk sejenis di stasiun televisi swasta.

Acara tersebut menginspirasi sekelompok pemuda Sukabumi mendirikan komunitas Stand Up Comedy Sukabumi sejak 2012 lalu.

“Awal mendirikan komunitas ini, kita izin dulu sama Pandji Pragiwaksono, salah seorang pendiri Stand Up Indo. Dia mengizinkan," jelas Egi Restafauzi salah satu calon wali kota di stand up comedy (calon ketua), kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/6).

BACA JUGA: Ini Komunitas Mancing Tanpa Batas, dari Sukabumi Hingga Alaska

Tujuannya didirikan komunitas ini, sebut Egi, untuk menyalurkan dan mengembangkan hobi melucu dan mengurangi pengangguran, karena prospeknya cerah bila menjadi stand up comedy-an sukses.

“Banyak yang awalnya dari stad up comedy, kemudian menjadi penulis, aktor, bahkan sutradara. Stand up comedy itu kan jenis lawakan tunggal, tidak ribet, tidak perlu property. Hanya modal lucu jiwa raga aja,” jelas remaja berusia 22 tahun itu.

Ia menambahkan, mereka biasa kumpul setiap Sabtu malam, untuk mengadakan open mic (istilah latihan buat stand up comedy). Selain itu, ada juga istilah combud (kependekan dari comedy buddy), atau kegiatan membahasan dan sharing materi stand up.

BACA JUGA: Komunitas MCB Born Free Sukabumi, Sepeda Jadi Istri Kedua

“Di luar stand up juga sih kita sering kumpul kayak buat ngaliwet, ngopi, nginep, atau sekadar ngobrol dan akhirnya minjem duit,” tambah Egi.

Egi mengaku, komunitas ini menginduk ke pusat, sehingga jika ada event skala provinsi atau nasional, komunitas Stand Up Comedy Sukabumi selalu terlibat. Selain itu, tambahnya, bisa berkumpul bersama komunitas sejenis dari dari kota lainnya.

“Untuk kita, setiap tampil, penghargaan yang berharga itu, saat berhasil diketawain orang. Itulah penghargaan yang ditunggu,” ungkapnya lebih jauh.

BACA JUGA: Komunitas Trail Surade Kabupaten Sukabumi Buka Jalur Wisata Perawan

Ditanya pengalaman paling tidak bisa dilupakan, Egi menjawab, adalah ketika komunitasnya membuat show namun gagal.

”Pada 2013 itu. Show gagal gara-gara venue gak sesuai keinginan bintang tamu. Bintang tamunya marah, dan komunitas Stand Up Comedy Sukabumi menjadi bahan bully-an parah se-Indonesia,” beber Egi.

Tapi bagi semua personil Stand Up Comedy Sukabumi, semua itu menjadi pengalaman berharga dan motivasi untuk lebih maju dan matang ke depannya.

BACA JUGA: Dua Komunitas di Sukabumi Akan Hijaukan Area Tambang Cimangkok

Berbicara soal Ramadhan, tak kalah dengan komunitas lain, Stand Up Comedy Sukabumi mempunyai kegiatan spesial yang sudah dimulai sejak Ramadhan tahun lalu.

Kegiatan juga bertujuan mengangkat potensi sumber daya lawak di Kota Sukabumi. Selain itu, untuk bersilaturahmi dengan seluruh lapisan masyarakat pada bulan yang baik ini sambil ngabuburit.

“Kita namain acaranya Pulang Kampung, karena ini Bulan Ramadhan yang identik sama mudik. Acara ini pengisinya komika lokal Sukabumi. Tidak ada bintang tamu," ujar pria yang bercita-cita menjadi entertainer itu.

Secara khusus, papar Egi, Pulang Kampung mengundang anak yatim piatu. Sehingga acara digabung dengan acara Kebun Amal. Jadi bagi penonton bisa sekaligus memberi zakat, infak, dan sedekah.

“Acara tahun pertama, 2016 lalu, berjalan lancar. Semoga tahun ini juga berjalan lancar dan berkah,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)