SUKABUMIUPDATE.com - Semakin hari teknologi terasa semakin lebih maju saja. Dengan kemajuan teknologi dan akses Internet menuju ke berbagai situs semakin mudah, inovasi-inovasi lainnya pun turut lahir.
Dikutip dari tempo.co, namun dengan kemudahan tersebut tak jarang malah memberikan kesempatan bagi mereka yang punya niat jahat. Misalnya seperti penipuan online hingga situs abal-abal yang membahayakan.
Kejahatan internet tersebut merupakan ancaman bagi para pengguna. Sebab berselancar di dunia maya, baik untuk mencari informasi atau hiburan merupakan kebiasaan yang sudah melekat bagi sebagian manusia.
Karena itu, untuk berselancar dengan nyaman, pengguna perlu mengetahui situs-situs yang kredibel dan aman.
Untuk mengatasi web abal-abal saat berselancar di dunia internet, Google menyediakan layanan untuk mengelola peringatan situs tidak aman tersebut.
Nantinya, pengguna akan melihat peringatan jika konten yang ingin diakses berbahaya atau berisi penipuan. Situs ini sering disebut situs "phising" atau "malware".
Untuk terhindar dari situs berbahaya tersebut, kita bisa mengaktifkan deteksi phishing dan malware secara default.
Jika diaktifkan, pengguna bisa melihat pesan peringatan. Jika Anda melihat salah satu pesan ini, sebaiknya jangan membuka situs tersebut.
Dari situs support.google.com ada beberapa ciri situs phising atau malware. Pertama yaitu situs yang malware biasanya saat dibuka pengguna akan diarahkan untuk mencoba menginstal software berbahaya.
Kedua yaitu halaman situs mencoba memuat skrip dari sumber yang tidak diautentikasi atau tidak aman.
Selanjutnya, tanda situs tersebut tidak kredibel adalah situs web tersebut menggunakan nama domain yang meniru situs terkenal, menggunakan tanda hubung, ataupun simbol-simbol yang tak lazim.
Ciri berikutnya yaitu menggunakan kalimat yang aneh dan tidak bisa dipercaya. Misalnya saat membuka web tersebut, isi web cenderung menggunakan bahasa yang aneh, kalimat yang buruk, hingga ada kata-kata yang hilang.
Situs abal-abal juga ditandai dengan banyaknya iklan yang memenuhi halaman situs. Biasanya iklan tersebut akan mengarahkan pengguna ke situs lain, serta iklan berisi kata-kata atau gambar yang menjurus ke arah seksual.
Sumber: tempo.co