SUKABUMIUPDATE.com - Facebook melaporkan peningkatan tajam dalam jumlah unggahan yang dihapus karena mempromosikan kekerasan dan kebencian di seluruh platformnya. Laporan itu berasal dari teknologi yang dikembangkan Facebook, yang secara otomatis mengidentifikasi teks dan gambar.
Melansir dari tempo.co, platform besutan Mark Zuckerberg itu telah menghapus sekitar 4,7 juta konten yang berhubungan dengan kebencian terorganisir pada kuartal pertama 2020. Angka tersebut mengalami kenaikan dari 1,6 juta konten pada kuartal sebelumnya, demikian dikutip laman Reuters, Selasa, 12 Mei 2020.
Selain itu, media sosial terbesar di dunia itu juga menghapus 9,6 juta konten di Facebook yang berisi pidato ujaran kebencian pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan 5,7 juta konten pada kuartal keempat 2019.
Data ini merupakan bagian dari Laporan Penegakan Standar Komunitas kelima, yang dikenalkan sebagai tanggapan atas kritik terhadap lemahnya pendekatan untuk menjaga platformnya.
Facebook juga mengumumkan data itu melalui laman blognya, dan menuliskan bahwa induk usaha WhatsApp dan Instagram itu telah meningkatkan teknologi deteksi proaktif. Teknologi itu menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi konten yang melanggar saat diunggah, sebelum pengguna lain dapat melihatnya.
"Kami sekarang dapat mendeteksi teks yang tertanam dalam gambar dan video untuk memahami konteks lengkapnya, dan kami telah membangun teknologi pencocokan media untuk menemukan konten yang identik atau hampir identik dengan foto, video, teks dan bahkan audio yang sudah dihapus," tulis Facebook.
Perusahaan itu juga mengatakan telah memasang label peringatan pada sekitar 50 juta keping konten yang terkait dengan Covid-19. Label itu diumumkan pada awal pandemi, yang menyatakan bahwa mereka melarang informasi keliru tentang virus yang dapat menyebabkan kerusakan fisik.
Sumber : tempo.co