WeChat Menyensor Kata Kunci Terkait Virus Corona dan Begini Cara Kerjanya

Rabu 04 Maret 2020, 05:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak pihak menggunakan media sosial kerap menjadi wadah menyebarkan berbagai berita hoaks seputar Virus Corona, yang ujungnya menimbulkan kepanikan. Dilansir dari suara.com, rupanya, WeChat dengan cepat mengambil langkah antisipasi dengan menyensor kata kunci yang terkait wabah COVID-19, sejak 1 Januari lalu.

Para peneliti menemukan bahwa WeChat menyensor setidaknya 500 kombinasi kata kunci yang berbeda antara 1 Januari dan 15 Februari, selama puncak wabah di China.

Citizen Lab, sebuah laboratorium interdisipliner yang berbasis di University of Toronto, merilis analisis, menunjukkan sensor di sekitar Coronavirus pada WeChat dan YY, aplikasi streaming langsung China mirip dengan Twitch.

Laboratorium menemukan bahwa kedua platform mulai memasukkan istilah-istilah yang terkait dengan virus pada minggu terakhir Desember 2019, ketika para pejabat kesehatan China pertama kali melaporkan ada virus tidak dikenal menyebar melalui rumah sakit di negara itu.

Aplikasi olahpesan WeChat, yang dimiliki oleh konglomerat China Tencent, telah memungkinkan orang biasa melacak virus, serta menyampaikan informasi yang salah.

Ketika Coronavirus menyebar, pertama di Wuhan, dan kemudian ke kota-kota China lainnya, orang menggunakan aplikasi untuk melacak tingkat infeksi dan mengumpulkan informasi medis.

Hingga Selasa (3/3/2020), COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona baru, telah menginfeksi 92.808 orang di seluruh dunia, dengan 3.159, mayoritas di antaranya berada di daratan China. Sembilan orang, semuanya di Washington, meninggal karena COVID-19 di AS.

Kemungkinan sensor WeChat, ditambah dengan penangkapan oleh penegak hukum China, berdampak besar pada kemampuan profesional medis untuk berbagi informasi tentang wabah selama hari-hari paling awal epidemi.

Pada akhir Desember, dokter di Wuhan menggunakan WeChat untuk berbagi informasi tentang virus mirip SARS yang menginfeksi orang di kota.

Segera setelah itu, polisi di Wuhan menangkap delapan dokter, menuduh mereka "menyebarkan desas-desus." Salah satu dokter itu, dokter mata Dr. Li Wenliang, tertular virus tersebut saat merawat pasien dan meninggal pada Februari lalu.

Reaksi atas kematian Li pada platform seperti WeChat sangat kuat. “Saya belum pernah melihat kemarahan dan kesedihan kolektif seperti itu pada umpan WeChat saya,” jurnalis Viola Zhou mentweet pada saat itu.

Undang-undang sensor China, yang mendahului kasus Coronavirus pertama, telah dikerahkan sebelumnya dengan alasan mencegah kepanikan massal. Ada laporan bahwa hingga 40 orang telah diselidiki karena penyebaran rumor online serupa di seluruh negeri.

Dalam sebuah pernyataan tentang moderasi konten yang diberikan kepada BuzzFeed News pada Januari lalu, juru bicara Tencent mengatakan, aplikasi tersebut mengambil tindakan terhadap informasi palsu dengan menandai konten sebagai salah, mencatat posting, atau memblokir akun yang mempublikasikan informasi disinformasi sementara atau secara permanen.

"Kami telah meluncurkan berbagai alat dan fitur pada platform untuk membantu pengguna tetap aman dan melindungi diri terhadap epidemi Coronavirus yang sedang berlangsung," bunyi pernyataan itu, dilansir laman Buzzfeednews, Rabu (4/3/2020).

Menurut laporan Selasa, WeChat dan YY menggunakan metode sensor berbeda. YY mengharuskan streamer untuk mendapatkan lisensi untuk ditayangkan, yang berarti sebagian besar komunikasi yang tidak disetujui pemerintah terjadi dalam obrolan teks aplikasi.

Setiap kali pengguna YY membuka aplikasi, itu secara otomatis memperbarui daftar kata kunci yang difilter untuk diblokir.

Citizen Lab memiliki skrip yang berjalan setiap jam yang mengunduh dan mendekripsi daftar, melacak perubahan yang dilakukan YY sejak 2016. Para peneliti telah mencatat 45 kata kunci yang diblokir terkait dengan wabah COVID-19.

WeChat lebih rumit, dengan penyensoran terjadi di server-nya. Jika seseorang mencoba mengirim pesan yang memasukkan istilah yang masuk daftar hitam ke akun lain, pesan itu tidak akan pernah muncul.

Jadi para peneliti membuat sampel kata kunci untuk menguji dan menjalankan kata-kata itu melalui aplikasi menggunakan tiga akun uji, satu terdaftar ke nomor telepon China daratan dan dua terdaftar ke nomor telepon Kanada.

Antara 1 Januari dan 15 Februari, para peneliti Citizen Lab menemukan 516 kombinasi kata kunci daftar hitam yang terkait langsung dengan Coronavirus.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)