SUKABUMIUPDATE.com - Goggle mengumumkan telah menghapus 98 persen aplikasi Android yang memata-matai panggilan dan pesan SMS pengguna dari Play Store pada 2019. Dilansir dari tempo.co, sementara 2 persen aplikasi yang masih tersedia di toko itu tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa memiliki akses ke data panggilan dan pesan.
Google mengumumkan melalui laman blognya pada 11 Februari 2020. “Kami melihat, 98 persen penurunan aplikasi mengakses data SMS dan Call Log,” bunyi pengumuman Google.
Mengutip laman Gizchina akhir pekan lalu, dalam laporan yang diterbitkan pada Oktober 2018 untuk pengembang Android, Google mengumumkan penghapusan aplikasi Android yang mengumpulkan pesan dan riwayat panggilan tanpa alasan.
Beberapa aplikasi yang melanggar aturan Google hanya menjadi subjek pembaruan oleh pengembang mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Google mengatakan bahwa 2 persen aplikasi yang tersisa benar-benar memerlukan akses ke panggilan dan pesan untuk melakukan fungsi utamanya.
Sedangkan 98 persen aplikasi yang dihapus atau diadaptasi karenanya meminta akses ke panggilan dan pesan pengguna dengan alasan palsu dengan tujuan mencuri data pribadi Anda.
Terlepas dari aturan baru Google, ada aplikasi Android berbahaya di Play Store yang memerlukan akses ke data pribadi di ponsel cerdas penggunanya. Baru-baru ini, sebuah studi oleh VPN Pro juga mengungkap 24 aplikasi Cina, termasuk game atau antivirus palsu, yang mengumpulkan panggilan dan SMS dari pengguna.
Menurut Google, Play Store telah memblokir 790.000 aplikasi Android yang melanggar aturannya sebelum dipublikasikan di toko pada tahun 2019.
Laporan Google mengklaim telah memblokir instalasi 1,9 miliar malware dari platform pihak ketiga atau APK yang dicuri pada 2019. Tahun sebelumnya, hanya 1,6 miliar virus telah terdeteksi sebelum menyusup ke ponsel cerdas pengguna. Menurut perusahaan itu, Google Play Protect, mekanisme perlindungannya terhadap malware telah meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir.
“Google Play Protect memindai lebih dari 100 miliar aplikasi setiap hari, memberi pengguna informasi tentang potensi masalah keamanan dan tindakan yang dapat mereka ambil untuk menjaga keamanan perangkat mereka,” kata Google. Di masa-masa awal, Google Play Protect hanya menganalisis 50 miliar aplikasi per hari.
Sumber : tempo.co