WhatsApp Akan Ada Iklan Tahun Ini, Pengguna Ancam Hapus Akun

Jumat 03 Januari 2020, 16:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aplikasi pesan WhatsApp akan menayangkan iklan mulai tahun ini. Rencana tersebut memunculkan ancaman dari sejumlah pengguna untuk menghapus akun mereka, demikian dikutip laman Metro.co.uk, baru-baru ini.

Layanan olah pesan paling populer di dunia ini memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna. Sejauh ini, WA telah menghindari memonetisasi pengguna setianya. Tapi Facebook, pemilik WhatsApp, berencana akan menghadirkan iklan yang diumumkan pada beberapa bulan lalu.

Facebook akan mendapatkan banyak uang dari perusahaan yang memasarkan produk mereka di WhatsApp. Namun, ada kemungkinan strategi baru ini bisa menjadi bumerang. Ketika WhatsApp mengumumkan fitur baru tahun lalu, beberapa pengguna mengancam akan menghapus akun mereka.

Pengamat industri media sosial, Matt Navarra,  mengunggah foto fitur baru WhatsApp yang mengandung iklan di akun Twitter-nya, @MattaNavarra pada 2019. Unggahan ini memicu banyak komentar negatif. Dia berbagi foto-foto fitur yang ditampilkan pada konferensi Facebook Memory Summit 2019 di Berlin, Jerman.

Iklan Status akan diluncurkan pada tahun 2020 dan menandai perubahan besar untuk WhatsApp, yang pernah bersumpah untuk tidak pernah memperkenalkan iklan sebelum diakuisisi oleh Mark Zuckerberg dengan nilai US$ 19 miliar (setara Rp 264 triliun) pada tahun 2014.

Setelah Navarra membagikan gambar dari konferensi, pengguna WhatsApp segera mengancam untuk meninggalkan akun mereka. "Bagus. Saya yakin separuh pengguna akan beralih ke Telegram," salah seorang menulis. Pengguna Twitter lain menambahkan, "Baiklah, selamat tinggal WhatsApp."

Akun Twitter lainnya berkomentar dengan mempertanyakan rencana Facebook tersebut. "Kenapa sih, menurut Facebook ini ide yang bagus? Orang menggunakan WhatsApp untuk kontak profesional dan Facebook untuk kesenangan," tulisnya.

Bahkan ada yang rela untuk membayar agar akun WhatsApp-nya tidak muncul iklan. Saya tidak ingin iklan. "Saya lebih suka membayar US$ 50 setahun untuk menggunakannya bebas iklan, sama seperti biasanya. Idiot," tulis akun lain.

Rencana iklan dikabarkan telah berkontribusi pada perpisahan dramatis antara pendiri WhatsApp dan Mark Zuckerberg. Brian Acton dan Jan Koum, dua mantan karyawan Yahoo yang mendirikan WhatsApp pada tahun 2009, sekarang kaya raya setelah menjual aplikasi mereka ke Facebook.

Mereka berdua meninggalkan perusahaan setelah Zuck dan timnya memulai strategi bisnis yang secara langsung bertentangan dengan salah satu janji lama mereka tentang perusahaan.

Pada tahun 2012, WhatsApp bersumpah tidak akan pernah mengenalkan iklan pada aplikasi atau mengumpulkan data dalam jumlah besar pada penggunanya.

"Ingat, ketika iklan melibatkan Anda, pengguna adalah produk," demikian tertulis dalam posting blog. "Iklan bukan hanya gangguan estetika, penghinaan terhadap kecerdasan Anda dan gangguan pada pikiran Anda."

Dalam postingan blog juga dijelaskan bahwa di setiap perusahaan yang menjual iklan, sebagian besar dari tim teknik mereka menghabiskan harinya untuk mencari data, menulis kode yang lebih baik untuk mengumpulkan semua data pribadi pengguna. Memutakhirkan server yang menyimpan semua data dan memastikan semuanya dicatat dan disusun, lalu diiris dan dikemas dan dikirim keluar.

"Dan pada akhirnya, hasilnya adalah spanduk iklan yang sedikit berbeda di browser Anda atau di layar ponsel Anda," kata blog tersebut.

Menurut WhatsApp saat ini perusahaan benar-benar mengetahui segala sesuatu tentang pengguna, teman, minat, dan mereka menggunakan semuanya untuk menjual iklan. "Ketika kami duduk untuk memulai kegiatan kami sendiri bersama tiga tahun yang lalu, kami ingin membuat sesuatu yang bukan sekadar tempat clearinghouse iklan," tutur WhatsApp.

Ini semua akan berubah. Segera aplikasi akan mengenalkan iklan yang muncul di bagian Status, yang digunakan untuk mengirim teks, foto, video dan GIF animasi yang muncul ke teman-teman dan kemudian menghilang setelah 24 jam.

Wakil presiden WhatsApp, Chris Daniels berbicara tentang rencana awal tahun ini dan mengatakan, "Kami akan memasang iklan di Status. Itu akan menjadi mode monetisasi utama bagi perusahaan serta peluang bagi bisnis untuk menjangkau orang-orang di WhatsApp."

Pendiri Brian Acton sebelumnya mengatakan dia tidak setuju dengan cara Facebook bekerja. Dalam sebuah wawancara dengan Forbes awal tahun ini, dia mengatakan, "Iklan yang ditargetkan adalah yang membuat saya tidak bahagia."

Dia mengatakan Facebook mewakili seperangkat praktik bisnis, prinsip dan etika, serta kebijakan yang dia tidak setujui. "Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya," lanjutnya. "Saya menjual privasi pengguna saya untuk keuntungan yang lebih besar."

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)