SUKABUMIUPDATE.com - Berbagi cerita wisata di media sosial Instagram kini menjadi tren di kalangan generasi milenial. Berbagai foto dan video diunggah untuk memperbarui status atau memang ingin berbagi informasi tentang destinasi wisata tertentu yang sedang dikunjungi.
Travel blogger Trinity berbagi tips membuat konten wisata di media sosial, terutama Instagram yang banyak digunakan masyarakat saat ini. "Yang utama adalah mengetahui apa yang ingin dijelaskan dalam sebuah unggahan," kata Trinity saat ditemui Tempo dalam acara Trisakti Tourism Award dan Destinasi Indonesia Expo & Conference di Jakarta Convention Center, Kamis, 27 Juni 2019.
Berbagi cerita saat wisata, menurut dia, memang sarat dengan subjektivitas karena berdasarkan pengalaman pelancong semata. Sebab itu, kesan setiap orang terhadap sesuatu hal selama travelling bisa berbeda.
Trinity menuturkan foto maupun keterangan tempat wisata yang diunggah di media sosial tidak mesti selalu hal-hal yang indah saja. Contoh, saat travelling ke suatu tempat kemudian mendapati hal yang tidak menyenangkan, bisa juga dibagikan ke media sosial.
"Waktu di Pink Beach, Pulau Komodo, aku mengunggah foto-foto sampah plastik. Jadi enggak mesti yang bagus-bagus terus," kata Trinity seraya menjelaskan tujuan unggahan itu agar masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan.
Pembuat konten wisata juga bisa memberitahu atau berbagi tips saat berkunjung ke destinasi wisata tertentu. Misalnya ketika Trinity melancong ke Tasikmalaya, Jawa Barat. "Di Tasikmalaya ada banyak air terjun. Pengunjung bisa main ke air terjun apa saja dan berapa jarak antar air terjun tersebut serta bagaimana medannya," katanya.
Konten wisata di media sosial, Trinity melanjutkan, bisa juga terkait urusan teknis, misalnya bagaimana mengurus visa saat hendak melancong ke luar negeri. Dengan begitu, konten wisata yang dibuat di media sosial tak hanya menginformasikan hal-hal yang ada di permukaan, namun lebih detail dan bermanfaat.
SUMBER: TEMPO.CO