SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara mencatat, dalam dua hari terakhir, menjelang putusan MK (Mahkamah Konstitusi), jumlah penyebaran berita bohong alias hoaks meningkat pesat. Peningkatan produksi dan penyebaran hoaks ini bahkan mencapai dua kali lipat dari hari-hari sebelumnya.
"Sejak dua hari terakhir meningkat menjadi sekitar 200 URL per pukul 18.00 WIB (Rabu malam)," ujar Rudiantara kepada Tempo dalam pesan pendek, Rabu petang, 26 Juni 2019.
Padahal menurut dia, jumlah konten hoaks di media sosial sejak akhir Mei lalu hanya berjumlah 100 URL per hari. Meski demikian, penyebaran berita bohong kali ini jauh lebih sedikit ketimbang saat aksi demo massa 22 Mei lalu.
Rudiantara mencatat, pada 22 hingga 24 Mei, penyebaran konten hoaks berlipat mencapai 600-700 URL per hari. Kala itu, konten yang tersebar ialah yang bersifat hasutan dan provokasi.
Adapun pada hari-hari menjelang putusan MK, hoaks yang beredar bukan lagi terkait aksi 22 Mei, melainkan yang berkaitan dengan proses sidang di Mahkamah. Kendati hoaks masih terus tersebar, Rudiantara memastikan belum akan melakukan pembatasan akses terhadap media sosial.
Rudiantara lantas mengajak masyarakat menjaga keamanan dengan tidak memantik serta turut me-viralkan hoaks terkait proses di MK. "Tidak ada alasan untuk menyebar hoaks, provokasi atau hasutan, manakala pihak-pihak yang berperkara di MK sudah menyatakan akan menerima apapun putusan MK," ucapnya.
SUMBER: TEMPO.CO