SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang Pemilu di Indonesia, WhatsApp dan pemeriksa fakta pihak ketiga Mafindo dan ICT Watch, meluncurkan saluran telepon yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan misinformasi. Hal tersebut dilakukan untuk membantu membangun arsip data Mafindo tentang penyebaran misinformasi.
"Kami peduli dengan keamanan Pemilu di Indonesia dan kami senang bisa bekerja sama dengan Mafindo dan ICT Watch untuk membantu mereka mempelajari dan memberantas misinformasi," ujar Juru Bicara WhatsApp baru-baru ini. "Kami mendorong para pengguna untuk berpartisipasi menanggulangi hoaks, baik sebelum maupun sesudah Pemilu."
Masyarakat dapat mengirimkan teks, foto, video, atau audio yang memiliki potensi misinformasi kepada Mafindo di nomor +62 855-7467-6701. Pesan-pesan ini akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan tidak dapat terlihat oleh WhatsApp.
Kerja sama ini untuk memberikan solusi bisnis yang memampukan mereka untuk menerima pesan dalam jumlah besar. Sementara dengan ICT Watch untuk mendukung edukasi tentang misinformasi melalui program pelatihan Literasi Digital di 10 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.
"Hal ini dibangun atas komitmen WhatsApp, termasuk upaya mengurangi jumlah pesan yang dapat diteruskan hingga maksimal lima kali, yang ternyata dapat mengurangi 25 persen distribusi pesan terusan di WhatsApp," kata pihak WhatsApp.
Tantangan dari misinformasi yang viral membutuhkan kolaborasi antara perusahaan teknologi dan masyarakat. Upaya ini berkontribusi untuk menjaga keamanan selama Pemilu dengan memastikan bahwa misinformasi tidak akan terdistribusi.
"Misinformasi merupakan tantangan yang membutuhkan kerja sama kuat untuk menanggulanginya. Kami meminta seluruh pengguna WhatsApp untuk melaporkan hoaks ke nomor +62 855-7467-6701, sehingga kami dapat melakukan verifikasi dan menambahkannya ke arsip pendataan kami," tutur Presidium Mafindo, Harry Sufehmi.
Program Coordinator, ICT Watch, Indriyanto Banyumurti menyambut baik komitmen WhatsApp untuk tidak hanya mengatasi misinformasi menjelang Pemilu. "Tapi juga membuat program pelatihan dan interaksi kreatif melalui stiker untuk membantu masyarakat Indonesia dalam jangka panjang," kata Indriyanto.
Kerja sama tersebut dibangun berdasarkan komitmen yang telah dibuat WhatsApp menjelang Pemilu. Termasuk membangun kesadaran publik melalui iklan di radio, media online, dan di fasilitas umum bulan lalu untuk membantu orang mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran informasi yang berbahaya.
Sumber: Tempo