SUKABUMIUPDATE.com - Facebook Inc menghapus sebuah ratusan akun dan laman group-group di media sosial itu yang mengandung unsur perilaku menipu. Facebook juga menghapus akun atau laman terkait sosok seorang pengusaha di Filipina.
Facebook dalam penyelidikannya menemukan adanya aktivitas online terkait sebuah jaringan yang dikelola oleh seorang mantan CEO Omnicom Media Group di Filipina yang diidentifikasi bernama Nic Gabunada. Penyelidikan mendesak Facebook menghapus sekitar 200 laman kelompok dan akun Facebook serta Instagram terkait Gabunada tersebut.
“Ada sejumlah Individu dibalik aktivitas ini menggunakan sebuah kode otentik dan akun palsu untuk menyebarkan konten ke laman-laman dan group-group di Facebook,” kata Nathaniel Gleicher, Kepala Facebook bidang Kebijakan Keamanan Siber, Kamis, 28 Maret 2019, seperti dikutip dari channelnewsasia.com.
Menurut Gleicher, pihaknya menemukan adanya unggahan secara terus-menerus mengenai berita politik dan lokal, termasuk sejumlah topik terkait pemilu parlemen Filipina yang akan diselenggarakan pada Mei 2019 mendatang. Facebook pun menemukan unggahan soal update kandidat yang akan berlaga di pemilu, tuduhan kesalahan politik dari kubu oposisi dan acara-acara yang kontroversi. Akun dan laman yang menyebarkan hal-hal seperti itu telah dihapus oleh Facebook.
“Kami menutup laman dan akun berdasarkan perilaku mereka, bukan apa yang mereka unggah,” tulis Facebook.
Sedangkan Gabunada dalam sebuah wawancara mengungkapkan kekecewaan karena Facebook mengkaitkannya dengan laman-laman dan akun yang ditutup tersebut. Filipina akan menyelenggarakan pemilu tengah pada Mei 2019, yang dituding akan menjadi referendum terhadap pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte
Sumber: Tempo