SUKABUMIUPDATE.com - Data dari beberapa aplikasi Android secara otomatis dikirim ke Facebook, bahkan jika pengguna tidak memiliki akun raksasa media sosial itu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, pekan lalu.
Beberapa aplikasi Android seperti Yelp, Indeed dan Duolingo mengirim informasi data penggunanya ke Facebook ketika mereka mulai membuka aplikasi itu.
Permasalahan ini pertama kali disebutkan oleh Privacy International pada bulan Desember ketika penyelidik menemukan 23 aplikasi populer yang melakukan hal tersebut. Bahkan aplikasi-aplikasi tersebut untuk perangkat Apple iOS juga menunjukkan perilaku serupa.
Beberapa perusahaan besar seperti Spotify, Skyscanner, dan Kayak, telah memperbaiki masalah tersebut. Facebook dan Privacy International telah telah melakukan diskusi dalam upaya untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.
Badan amal yang berbasis di London tersebut mengungkapkan Yelp, Duolingo, Indeed, aplikasi King James Bible dan dua aplikasi doa Muslim, Qibla Connect dan Muslim Pro, mengirim data pribadi ke Facebook bahkan sebelum pengguna dapat memutuskan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Privacy International mengklaim hal itu menimbulkan masalah dengan Dewan Perlindungan Data Eropa dan Pengawas Perlindungan Data Eropa.
Badan amal itu mengatakan data dikirimkan karena pengaturan Software Development Kit (SDK) Facebook, dirancang untuk secara otomatis mengirimkan data pribadi ke Facebook ketika aplikasi dibuka.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan Alat SDK Facebook memungkinkan mitra perusahaan facebook memilih untuk mengumpulkan data aplikasi secara otomatis, tidak mengumpulkannya sama sekali, atau menunda pengumpulannya sampai persetujuan diperoleh, tergantung pada keadaan mereka.
Sebelumnya, pada Maret 2018, Facebook menjadi berita utama setelah data 87 juta pengguna diakses secara sembarangan oleh Cambridge Analytica, sebuah konsultasi politik.
Saat itu perusahaan dapat mengumpulkan informasi dari 87 juta pengguna Facebook meskipun hanya 270.000 orang yang memberi izin untuk melakukannya. Ini dirancang untuk membantu mereka membuat perangkat lunak yang dapat memprediksi dan mempengaruhi pilihan pemilih di kotak suara.
Sumber: Tempo