LINE Indonesia Gelar Kompetisi Chatbot Berhadiah Rp 367 Juta

Rabu 05 September 2018, 08:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - LINE Indonesia kembali menggelar kompetisi chatbot melalui acara LINE Creativate 2018. Kompetisi tersebut mengajak para pengembang lokal yang berkualitas ikut membuat chatbot terbaik untuk membantu kehidupan sehari-hari.

"Tema tahun ini adalah kelanjutan dari tema-tema sebelumnya. Tahun lalu, 'Unjuk Indonesia Kreatif', kami ingin mendorong para pencipta untuk menunjukkan dan mengekspresikan kreativitas mereka. Melalui 'Bangga Indonesia' tema tahun ini, kami berharap bisa memacu generasi muda Indonesia," ujar Managing Director LINE Indonesia Dale Kim, Rabu, 5 September 2018.

Dengan kompetisi chatbot, LINE ingin mendukung dan mengapresiasi kreator muda berbakat menampilkan karyanya dan mendekatkan dengan target pasar yang lebih luas. Proses penyaringan talenta dengan karya chatbot terbaik kembali dilakukan Dicoding.

Hal tersebut merupakan bentuk nyata dari dukungan yang bisa dilihat dari paket hadiah berupa Dicoding Points dan XP di setiap kategori yang ditawarkan. Tidak hanya itu, kompetisi chatbotsendiri menawarkan total hadiah Rp 367 juta.

"Ini untuk merayakan dan mengapresiasi karya cipta dan pencapaian bakat-bakat Indonesia. Maka itu, kami akan menghadirkan konten yang lebih segar dan beraneka ragam agar meluas ke lebih banyak orang," kata Kim.

Selain itu, chatbot terbaik dari semua kategori akan berangkat sebagai perwakilan Indonesia untuk mengikuti final LINE BOOT Awards 2018 di Tokyo, Jepang, pada 11 November 2018. Kompetisi tersebut menghadirkan lima kategori, yakni kategori hiburan, produktivitas, wawasan, pelajar, dan prototipe.

Untuk kategori hiburan, wawasan, dan produktivitas, akan dipilih 20 chatbot terbaik yang kemudian disaring menjadi tiga besar. Sementara itu, kategori pelajar dan prototipe masing-masing akan dipilih 60 chatbot terbaik sebelum juara pertama, kedua, dan ketiga ditentukan.

"Pada putaran final, setiap tiga besar akan diundang ke Jakarta untuk melakukan presentasi tentang karyanya pada 20 Oktober 2018," ucap Kim. "Selama rangkaian acara, LINE Indonesia juga mengadakan lokakarya di tiga kota besar di Indonesia bekerja sama dengan Dicoding."

Lokakarya tersebut, kata Kim, bertujuan memberikan workshop singkat kepada para pengembang lokal mengenai LINE Chatbot. Lokakarya pertama diadakan di Bandung pada akhir Agustus lalu, sedangkan kedua di Yogyakarta pada awal September kemarin. Terakhir akan diadakan di Surabaya pada 8 September.

Kelanjutan dari kompetisi chatbot ini, LINE juga akan mendukung para top chatbot dengan memberikan promosi di sejumlah platform milik LINE Indonesia. Contohnya, pada LINE Ramadan kemarin, LINE Indonesia menampilkan dan mengenalkan chatbot terbaik pemenang LINE Creativate tahun lalu ke top users.

"Selain itu, tim Product and Engineering (P&E) dari LINE Indonesia akan membantu para pemenang untuk membimbing secara gratis dan berkelanjutan dalam pengembangan produk chatbotmiliknya," kata Kim.

Pendaftaran kompetisi chatbot ini sudah dibuka dan akan ditutup pada 7 Oktober. Bagi mereka yang tertarik berlomba dan menerima tantangan ini, bisa mengunjungi http://dicoding.id/line. Sebagai tambahan, bagi yang belum pernah membuat chatbotLINE pun sudah membuka kelas online di http://bit.ly/line-chatbot-academy untuk mengetahui lebih jauh tentang pembuatan chatbot dari awal.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)