SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti di perusahaan keamanan cyber Netlab 360 menemukan sebuah kelompok botnet baru yang mereka sebut sebagi “Reaperâ€.
Botnet ini telah menjerat hampir dua juta webcam yang terhubung dengan internet, kamera keamanan, dan perekam video digital (DVR) pada bulan lalu, kata Check Point, yang juga menerbitkan penelitian. Hal ini menempatkan pertumbuhan Reaper pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada Mirai.
Botnet ini menggunakan kumpulan perangkat yang telah dibajak untuk mengirimkan sejumlah data dalam jumlah besar kepada server yang menyebabkan server tersebut mengalami kerusakan, mengganggu layanan dan membuatnya offline.
Tahun lalu serangan serupa menyebar dan menyerang pengguna internet di Amerika Serikat terutama di daerah East Coast. Botnet bernama Mirai itu menyebabkan beberapa website populer tidak dapat diakses oleh jutaan penggunanya. Malware ini memindai jaringan internet kemudian menyerang perangkat yang terhubung dengan username dan password yang sudah dibajak.
Namun berdasarkan laporan ZDNet, dibandingkan dengan mirai, Reaper menyerang prangkat dengan lebih cepat. Serangan Reaper ini tercatat sebagai salah satu pembajakan terbesar dalam jenis botnet.
Ken Munro, Konsultan Pen Test Parner, perusahaan keamanan di Inggris, mengatakan bahwa Reaper mendekati target secara diam-diam dan memanfaatkan kelemahan perangkat lalu menanamkan kode berbahaya di dalam sistemnya.
Ia sangat efektif untuk membajak perangkat tersebut kapan pun pengendali botnet siap memberikan peritah. Dengan menargetkan kesalahan atau kegagalan perangkat yang diketahui, Reaper dapat dengan mudah mengambil kendali.
Sejauh ini, Reaper belum digunakan untuk menyerang perangkat apapun. Namun para peneliti keamanan menyatakan pembajakan yang dilakukannya pada jutaan kamera dan DVR (digital video recorder) berjaringan internet patut untuk diwaspadai.
Sumber: Tempo