SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti keamanan siber yang membantu menetralkan serangan ransomware WannaCry, Marcus Hutchins, ditangkap biro investigasi federal, FBI, dengan tuduhan terlibat peretasan.
Hutchins (23), peneliti malware asal Inggris yang menjadi sorotan pada Mei lalu karena mendeteksi "tombol pembunuh" yang efektif melumpuhkan WannaCry, ditahan FBI di Las Vegas pada Rabu (2/8/2017), menurut juru bicara Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
Dia adalah satu dari puluhan ribu peretas yang ikut dalam acara tahunan Black Hat dan Def Con.
Surat dakwaan yang diajukan ke Pengadilan Distrik di Wisconsin menuduh Hutchins, yang di dunia maya dikenal sebagai "Malware Tech", mengiklankan, mendistribusikan dan mengambil keuntungan dari kode malware yang disebut "Kronos", yang mencuri data perbankan dan kartu kredit daring.Â
Ia juga dituduh terlibat dalam aktivitas yang terjadi antara Juli 2014 dan Juli 2015, menurut dakwaan.
Hutchins, yang menghadapi enam tuduhan terkait Kronos, didakwa bersama orang lain yang tidak disebutkan namanya pada 12 Juli lalu, tapi kasusnya masih tersegel hingga Kamis, sehari setelah penangkapannya.
Hutchins telah disidang di hadapan Hakim Nancy Koppe di Las Vegas pada Kamis. Hutchins tidak menunjukkan emosi saat Koppe membacakan dakwaan terhadap dirinya, menurut siaran kantor berita Reuters.
Sidang akan dilanjutkan pada Jumat petang waktu setempat untuk menentukan apakah penjinak ransomware WannaCry itu akan diwakili oleh penasihat hukum privat atau pembela publik.
Sumber: Tempo