SUKABUMIUPDATE.com - Petani di Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan pupuk subsidi untuk musim tanam tahun 2024, mereka menganggap untuk pembelian pupuk subsidi terbilang ribet, harus bawa Kartu Tani dan KTP, namun Kartu Tani yang mereka miliki saat di cek tidak ada kuotanya.
"Dulu pada tahun tanam 2023, kartu tani berlaku, kemarin saat ke toko pupuk, katanya tidak berlaku, dan harus pakai KTP. Namun saat dicek KTPnya tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi," ucap Ae Nazmudin (56 tahun) warga Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap kepada sukabumiupdate.com, Senin (22/1/2024).
"Mohon kepada pemerintah, agar kuota pupuk subsidi dipermudah," ungkapnya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ciracap Miftahul Zanah menjelaskan untuk kebutuhan pupuk subsidi tanam 1, tanam 2, tahun 2024 yang telah diusulkan lewat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (E-RDKK), yaitu: jenis Urea sebanyak 2.598.744 kilogram, NPK 2.513.938 kilogram.
Baca Juga: Paguci Garut Gunung Favorit Pendaki dengan View Lautan Awan Menawan
"Adapun kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Kecamatan Ciracap, Urea sebanyak 1.370.986 kilogram, dan NPK sebanyak 739.433 kilogram. Jadi hampir 52 persen kuota berkurang," jelasnya kepada sukabumiupdate.com.
Memang untuk tanam tahun 2024, lanjut Miftah, Kartu Tani tidak berlaku. Para petani membeli pupuk subsidi dengan membawa KTP, itupun petani sudah terdaftar atau anggota kelompok tani di desa masing masing.
Hal ini sesuai dengan keputusan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian No 04/KPTS/RC.210/B/01/2024. Tentang penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani.
Miftah katakan untuk Lahan Baku Sawah atau LBS Kecamatan Ciracap tahun 2019 dari BPN seluas sekitar 4.240 hektar, jumlah petani 10.668 orang.
"Bagi para petani yang tidak terdaftar dalam sistem E-RDKK, bisa menghubungi kelompok tani, atau memperbaiki E -KTP yang invalid, karena ada beberapa kesalahan, diantaranya NIK, penulisan tempat tanggal lahir.
Karena sekarang data Sistem Informasi Manajemen Penyuluh atau Simluhtan berintegrasi dengan Disdukcapil. Ada juga terdaftar ganda atau daftar di kelompok tani A, dan kelompok tani B.
"Direncanakan E- RDKK akan dibuka kembali sistem pada bulan Maret, sehingga petani yang belum dimasukan ke sistem, bisa mendapatkan pupuk subsidi, dengan catatan data sudah direvisi," imbuhnya.