SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari terakhir, harga kripto Terra LUNA menjadi perbincangan di pasar kripto karena harganya yang anjlok tidak tanggung-tanggung.
Diketahui minggu lalu harga kripto Terra LUNA sempat menyentuh US$86,7 atau setara dengan Rp 1,26 juta.
Dikutip oleh suara.com dari CoinMarketCap, harga Terra kemudian terjun bebas lebih dari 98 persen dalam 7 hari terakhir menjadi US$ 3,36. Bahkan dalam waktu kurang dari 24 jam, nilai Terra LUNA turun lebih dari 8 persen dan saat ini berada di harga $0.4242 atau sekitar Rp 6.180 ribu.
Decrypt dalam laporannya menyebut, kabar ini cukup menggemparkan investor karena koin kripto Terra LUNA dikenal sebagai salah satu dari 10 kripto teratas di CoinMarketCap.
Kejatuhan Terra LUNA dikaitkan dengan nilai TerraUSD yang kian tidak stabil. Untuk diketahui, TerraUSD adalah proyek stablecoin yang dikaitkan dengan nilai tukar dolar AS.
Proyek ini menawarkan pembeli token sebuah layanan penyimpanan nilai yang baik guna menghindari jenis volatilitas mata uang kripto.
Meski dianggap memiliki potensi berkat fiturnya sebagai stablecoin 'algoritmik' yang memanfaatkan sistem pencetakan dan burning token demi kestabilan harga.
Namun proyek ini memiliki kelemahan tidak memiliki aset dasar hingga membuat harganya bisa dengan mudah goyah.
Pada perdagangan Kamis (12/5/2022) siang, Terra LUNA diharga $0.4242 sementara TerraUSD di angka $0.6831.
Level ini lebih baik dibandingkan pada Rabu 11 Mei 2022, saat erraUSD sempat anjlok US$0,26 alias 26 sen.
Berbagai upaya diakui sudah dilakukan pencipta koin, Do Kwon yang ingin meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru per hari.
"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," kata dia dikutip dari Coin Telegraph, Kamis (12/5/2022).
Namun demikian, pengamat menyebut, pernyataan dari Do Kwon sama sekali tidak membuat investor tenang.
"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan akan investor akan masuk kembali kembali ketika pasokan TerraUSD yang 'berlebihan' telah habis," kata Kepala internasional di pertukaran crypto Luno, Vijay Ayyar.
SOURCE: SUARA.COM