SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menyatakan, pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam waktu dekat. Salah satu penyebabnya yakni munculnya varian virus corona yang lebih menular seperti Omicron yang mulai muncul di akhir tahun 2021 ini.
Dilansir dari suara.com, Kahkonen mengatakan untungnya negara-negara di dunia sudah mulai terbiasa dengan pandemi ini, sehingga potensi krisis akibat pandemi Covid-19 lebih bisa untuk dimitigasi.
"Nampaknya pandemi masih akan berlangsung dan kita sudah belajar banyak pelajaran dari sisi krisis ekonomi ini," kata Kahkonen dalam acara webinar bertajuk World Bank Indonesia Economic dari Prospects Reports, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, Bank Dunia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia harus bisa memproduksi vaksin buatan sendiri, sehingga kebutuhan akan vaksin Covid-19 bisa terpenuhi.
"Kita membutuhkan percepatan pemberian vaksin dengan memastikan pasokan cukup. Kita juga perlu membangun kemampuan pembuatan vaksin di Indonesia dan ini langkah penting yang sudah dimulai pemerintah," kata Kahkonen.
Selain itu, langkah untuk memitigasi dampak pandemi yang berlarut-larut, pemerintah Indonesia juga diminta untuk memperkuat kemampuan untuk melakukan pelacakan terhadap warga negara yang belum melakukan vaksinasi. .
"Penting sekali kita melakukan pelacakan dan analisa siapa yang membutuhkan vaksin dan belum divaksin serta program tambahan untuk kesehatan dan nakes (tenaga kesehatan, red) kompeten yang dibutuhkan pasien kritis," ujar Kahkonen.
Selain itu, Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 paling tinggi hanya mencapai 3,7 persen. Tentunya proyeksi ini jauh di bawah harapan pemerintah Indonesia yang mematok pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 4 persen.
Kahkonen mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia terus menunjukan pemulihan, meski pemulihannya belum sangat optimal.
"Gelombang delta telah mengajarkan kita untuk terus meningkatkan peluncuran, pengujian dan penelusuran vaksin, serta memastikan kapasitas perawatan kritis yang memadai sebagai salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan serangan dari varian omicron dan varian Covid-19 lainnya," ucapnya.
Dalam laporan Bank Dunia tersebut, risiko penurunan prospek tetap tinggi di tengah ketidakpastian tentang pandemi, kondisi keuangan global dan dampak buruk dari krisis.
Oleh karena itu, Kahkonen menuturkan, respon pemerintah untuk menangani pandemi termasuk melalui vaksinasi akan menjadi kunci dalam mendukung pemulihan ekonomi.
"Di luar respon kesehatan masyarakat yang kuat, penting juga bagi Indonesia untuk mempertahankan upaya reformasi struktural baru-baru ini. Ini akan mempercepat pertumbuhan bahkan ketika pihak berwenang mulai secara bertahap mengurangi dukungan terhadap ekonomi makro," pungkasnya.
Sumber: suara.com