SUKABUMIUPDATE.com - Tol Bocimi masuk daftar 1 dari 4 ruas tol di Indonesia yang ditawarkan kepada investor unruk divestasi. Proses negosiasi antara Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk terkait divestasi empat ruas tol bakal segera rampung.
INA bakal menempatkan investasi dari beberapa investor di ruas tol dengan nilai mencapai USS$ 3,75 miliar atau Rp 53 triliun lebih. "Itu sudah sampai pembicaraan terakhir," kata juru bicara INA Masyita Cyrstallin saat bertemu sejumlah media di Jakarta, Jumat, 19 November 2021 dikutip dari Tempo.
Dana investasi untuk jalan tol ini berasal dari tiga lembaga investasi yang sudah menetapkan modal di INA. Masing-masing menempatkan investasi US$ 1 miliar sehingga totalnya US$ 3 miliar, yang merupakan thematic fund atau investasi yang hanya mengalir ke jenis aset tertentu.
Ketiganya yaitu APG Asset Management (APG) dari Belanda, Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dari Kanada, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) asal Uni Emirat Arab. Sementara, sisa US$ 750 juta berasal dari INA.
Diketahui, Waskita Karya saat ini sedang melakukan divestasi sebanyak 13 ruas tol sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Sebanyak 4 ruas tol sudah rampung sampai Oktober 2021 dengan nilai Rp 6,8 triliun. Selanjutnya, Waskita menyatakan akan mendivestasikan lagi tol mana pun yang diminati investor.
"Yang mana lagi? Sebetulnya yang mana saja yang ada peminatnya. Tapi kami akan merespons dari investor tentang ruas-ruas yang diminati," kata Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, 8 Oktober 2021.
Salah satu yang berminat yaitu INA. Destiawan menyebut ada empat ruas yang diminati INA, tapi belum ada rinciannya. "Sekarang dalam proses kajian," kata dia.
Destiawan menyebut tidak ada perbedaan antara rencana investasi INA di tol milik Waskita dengan investor lainnya. INA tetap akan melihat Internal Rate of Return (IRR) maupun prospek dari tol yang tersedia. "Mudah-mudahan bisa terlaksana, tapi kalau lihat kondisi yang ada, mungkin tahun depan," kata dia.
Menurut Destiawan, ada beberapa yang siap didivestasi. Ruas-ruas tersebut seperti ruas Cimanggis-Cibitung, tol Becakayu, tol Bocimi, serta tol Trans Jawa.
Senada dengan Destiawan, Masyita menyebut penempatan dana investasi oleh INA memang akan selalu memperhatikan IRR tersebut. Selain itu, INA hanya akan masuk pada proyek yang profitable alias menguntungkan dan yang telah selesai dibangun. "Kalau yang belum jadi, sudah pasti INA tak bisa masuk," kata dia.
SUMBER: TEMPO