SUKABUMIUPDATE.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan divestasi atau menjual semua ruas tol yang dimiliki, maupun masih dibangun, sampai 2025, termasuk Bocimi. Upaya ini untuk menutup beban kredit investasi semua ruas tol tersebut yang mencapai Rp 54 triliun.
"Dalam rencana kami memang demikian untuk bisa mengurangi atau menyelesaikan beban itu," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 4 November 2021.
Mengutip tempo.co, saat ini Waskita menjadi salah satu BUMN karya yang menghadapi masalah keuangan. Salah satunya setelah utang menggunung hingga sampai Rp 90 triliun pada 2019.
Lalu setelah itu, dibuatlah 8 langkah penyehatan keuangan untuk mengatasi berbagai persoalan ini. Divestasi ruas tol hanya satu dari sekian langkah tersebut.
Proses divestasi pun sudah berjalan. Hingga September 2021, Waskita telah melego empat ruas tol ke investor senilai Rp 6,8 triliun. Proses divestasi ini membuat dekonsolidasi utang Waskita senilai Rp 6 triliun.
"Tidak ada yang rugi, jadi Waskita dapat keuntungan dari transaksi tersebut, karena yang dilepas ruas yang bagus," kata Destiawan. Adapun rinciannya yaitu:
-Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
-Tol Semarang-Batang
-Tol Cinere-Serpong
-Tol Cibitung-Cilincing
Di luar itu, Waskita juga sedang menyelesaikan pembangunan tujuh ruas tol. Ketujuh ruas ini akan dibiayai oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,9 triliun untuk Waskita. Waskita masih menunggu pencairan PMN ini. Adapun rinciannya tol yang bakal diselesaikan dengan modal ini yaitu:
-Tol Kayuagung-Palembang-Betung
-Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (BOCIMI)
-Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu
-Tol Cimanggis-Cibitung
-Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar
- Tol Pasuruan-Probolinggo
-Tol Pejagan-Pemalang
Dari beberapa ruas yang sedang dibangun ini, beberapa di antara bakal dijual juga ke investor dalam waktu dekat. Contohnya yaitu Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
Destiawan berharap proses pembangunan tol ini hingga ke Bekasi Barat, Jawa Barat, bisa selesai akhir tahun ini. Sehingga, proses divestasi bisa dilakukan tahun depan.
Lalu ada juga tol Kayu Agung-Palembang-Betung yang selesai pertengahan 2023. Tapi, Waskita akan mulai menawarkannya ke investor mulai 2022. Sehingga, kesepakatan divestasi diharapkan bisa selesai di 2023.
Saat menyelesaikan empat ruas tol hingga September 2021, Destiawan menyebut masih ada margin keuntungan yang diterima. Pola semacam ini akan terus diupayakan untuk setiap divestasi tol Waskita, yaitu selalu memperoleh margin keuntungan.
Tapi meski melakukan divestasi tol, Waskita tetap akan berinvestasi di bisnis tol baru lainnya dalam skala minoritas. Akan tetapi, kata Destiawan, dengan risiko dan pembiayaan yang sudah dikelola dengan baik. "Sehingga tidak menjadi beban ke perseroan," ujarnya.
Saat ini, Waskita Karya juga sudah berinvestasi di Tol Jogja-Bawen dalam skala minoritas. Lalu, Waskita juga masih akan melihat potensi investasi di beberapa ruas lain di Jawa dan Sumatera. Waskita tetap akan mempelajarinya lebih dalam agar tidak membebani keuangan perusahaan.
SUMBER: TEMPO.CO