SUKABUMIUPDATE.com - Investasi memberikan sumbangan pada perekonomian Jawa Barat sebesar 24,88 persen atau komponen signifikan terbesar kedua setelah konsumsi. Ini adalah Catatan Bank Indonesia terkait pergerakan ekonomi Jabar sejak awal pandemi hingga saat ini.
Berdasarkan data produk domestik regional bruto (PDRB) ini mengindikasikan peningkatan investasi memberi daya dorong yang kuat bagi akselerasi pemulihan ekonomi Jabar. Pada 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat 4 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional 6,8 persen.
Hal ini didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang relatif lebih baik dibandingkan berbagai provinsi lain di Indonesia.
Infrastruktur menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain kawasan industri, jalan tol, jalur kereta api, bandara, dan pelabuhan yang terus dikembangkan, serta dukungan kebijakan dan berbagai insentif yang memberikan kemudahan bagi investor.
Berdasarkan ICOR tersebut, berinvestasi di Jabar relatif lebih efisien, yakni untuk menambah 1 persen pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, hanya diperlukan peningkatan investasi sekitar 4 persen. Efisiensi investasi ini menyebabkan Jawa Barat menjadi kontributor utama investasi nasional.
Pada semester I/2021 realisasi investasi Jabar merupakan yang tertinggi secara nasional mencapai Rp72,50 triliun bersumber dari PMA 61,06 persen dan PMDN 38,94 persen.
Adapun mayoritas investasi dikucurkan untuk sektor perumahan dan kawasan industri, industri otomotif, transportasi, serta konstruksi. Khusus untuk PMA negara asal investor cukup beragam antara lain berasal dari Korea Selatan, Jepang, China, Belanda, dan Singapura.
"Masih tingginya realisasi investasi Jawa Barat di tengah pandemi didukung setidaknya oleh tiga hal yakni infrastruktur yang memadai, SDM yang mumpuni, serta dukungan pemerintah daerah seperti kemudahan perizinan dan promosi investasi salah satunya melalui kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2021," ujar Kepala BI Jabar Herawanto di Kota Bandung, Senin (18/10/2021) dikutip dari humas Jabar.
Baca Juga :
Sementara itu dalam konferensi pers terkait pelaksanaan WJIS 2021, Deputi Pimpinan BI Jabar Bambang Pramono menyebutkan Jabar memberikan sumbangsih investasi nasional sebesar 24,88 persen.
"Pada semester pertama 2021, investasi sudah mencapai Rp 72 triliun. Jabar seksi dalam investasi karena memiliki infrastruktur pendukung yang sangat baik demikian pula dengan SDM yang lebih unggul dari Provinsi lain. Ditambah lagi dengan adanya dukungan Perpres terkait pengembangan kawasan Rebana," tuturnya.