SUKABUMIUPDATE.com - Kalangan pengusaha bioskop mengeluhkan kebijakan pemerintah soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang terus diperpanjang karena berimbas pada kerugian yang tak sedikit.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin menyebutkan telah mengirim surat ke sejumlah kementerian untuk meminta pembukaan bioskop seiring relaksasi PPKM di sejumlah daerah belakangan ini.
Djonny menjelaskan surat itu sudah dikirimkan pada awal September lalu dan telah dilaporkan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Sebelum tanggal 6 September sudah dikirim, minta supaya bioskop tolong dibuka udah kelamaan ditutup,” ucapnya, Minggu, 12 September 2021.
Dalam hitung-hitungannya, kerugian satu bioskop yang tak beroperasi bisa mencapai Rp 150 juta per bulan. Bila di total, maka kerugian gabungan pengusaha bisa melampaui Rp 1 triliun karena bioskop tak beroperasi dalam waktu relatif panjang.
“Banyak ruginya dari A sampai Z, karyawan dirumahkan, bayar listrik, sewa mal, segala macam kerugiannya besar sekali,” tutur Djonny dikutip dari tempo.co.
Permintaan agar pemerintah mengizinkan pembukaan bioskop, kata dia, didasari kesiapan seluruh anggota asosiasi untuk mengikuti seluruh protokol kesehatan yang diamanatkan oleh pemerintah.
Hari ini pemerintah kembali melakukan evaluasi PPKM lanjutan yang berakhir 16 September 2021. Dalam aturan sebelumnya, daerah yang menerapkan PPKM level 3 hingga 4 belum diperbolehkan membuka sektor hiburan, termasuk Bioskop.