SUKABUMIUPDATE.com - Kepala BPS (Badan Pusat Statistik)Margo Yuwono mengatakan Indonesia secara teknis sudah mengakhiri resesi setelah ekonominya tumbuh positif, baik secara kuartalan maupun tahunan, pada kuartal II 2021.
"Ketika Q2-2021 mengalami pertumbuhan positif baik q-to-q maupun y-on-y, Indonesia sudah keluar dari resesi," ujar Margo kepada Tempo, Kamis, 5 Agustus 2021.
Pasalnya, resesi didefinisikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi minimal dua triwulan berturut-turut. Pada kuartal II 2021, ekonomi Indonesia tumbuh 3,31 persen q-to-q dan 7,07 persen y-o-y.
"Namun yang perlu dicatat, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa pertumbuhan ekonomi ini masih belum menyentuh level normal," ujar Margo.
Pasalnya, pada situasi sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap kuartal II adalah sekitar 4 persen q-to-q. Sementara, saat ini pertumbuhan itu masih di kisaran 3 persen q-to-q.
Margo mengatakan kunci pemulihan ekonomi kedepannya adalah dengan perbaikan penanganan kesehatan. Dengan demikian, mobilitas dan aktivitas masyarakat juga membaik.
"Kuncinya bagaimana penanganan kesehatan kalau itu berhasil, aktivitas tumbuh, ekonomi pasti akan tumbuh," kata Margo.
Sebelumnya, BPS mencatat Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga berlaku pada pada kuartal II 2021 mencapai Rp 4.175,8 triliun. Adapun PDB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 2.772,8 triliun.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia bila dibandingkan dengan kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 3,31 persen. Pada kuartal I, PDB ADHK Indonesia Rp 2.684 triliun dan PDB ADHB-nya Rp 3.970,5 triliun.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen. Pasalnya, pada kuartal II 2020, PDB ADHK tercatat Rp 2.589,8 triliun dan PDB ADHB Rp 3.687,8 triliun.
SUMBER: TEMPO.CO