Mudik Lebaran Dilarang! Jeritan Awak Bus di Sukabumi: Nasib Keluarga Kami Terancam

Sabtu 10 April 2021, 17:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah awak bus di Sukabumi berkomentar soal aturan larangan mudik lebaran tahun ini. Mereka jelas menolak dan menjerit karena selama pandemi COVID-19, pendapatan turun drastis sehingga tidak sedikit kehidupan rumah tangga mereka terancam.

Reporter sukabumiupdate.com, menemui sejumlah sopir dan kernet bus antar kota dan provinsi di Terminal KH Ahmad Sanusi di Lingkar Selatan Kota Sukabumi. Dari lima orang yang ditemui tidak ada yang setuju dengan kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini, alasan utamanya karena perekonomian keluarga mereka salah satunya bergantung pada musim mudik hari raya Idul Fitri.

Suhada (56 tahun) sopir MGI Sukabumi Bandung tadinya terhadap pandemi covid-19 berakhir pada awal tahun 2021 saat vaksinasi sudah dilakukan. Ia cukup terkejut dengan aturan yang mulai disosialisasikan pemerintah soal larangan mudik lebaran tahun 2021 ini.

"Larangan mudik tahun ini sangat menyayat hati kami para sopir. Khususnya saya tidak setuju kalau bisa harus dicabut larangan mudiknya, karena selama ini pendapatan kami para sopir angkutan sudah berkurang drastis. Banyak yang bangkrut, nasib keluarga dan rumah tangga kami terancam," ungkapnya.

Baca Juga :

Jika alasan larang mudik karena khawatir lonjakan kasus Covid-19, Suhada menegaskan selama ini penerapan protokol kesehatan sudah cukup ketat. "Selama ini kami sudah pembatasan, penumpang wajib pakai masker, mobil rutin di semprot desinfektan, artinya tinggal jalankan protokol kesehatannya saja, jangan dilarang," sambung pria warga Cijati Bojongpicung Cianjur yang harus mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan menginap di terminal Sukabumi atau Bandung.

Ia bekerja di MGI baru 2 tahun, sebelumnya Suhada adalah mantan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi selama 10. Disana ini juga menjadi sopir (sawag) travel, lalu pulang ke Cianjur menjadi sopir bus primajasa selama 15 tahun di Cikarang jurusan Bandung.

Soal penghasilan dari sopir, Suhada sudah sangat pengalaman. Sebelum covid-19 mengurung dunia, ia masih bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 400 ribu (kotor) per hari. Selama pandemi berlangsung penghasilannya langsung melorot menjadi Rp 120 ribu (kotor).

"Rp 50 ribu untuk biaya makan selama di terminal, artinya hanya Rp 100 ribu untuk keluarga. Dengan kebutuhan saat ini, penghasilan kami jelas tidak mencukupi. Jujur, rumah tangga sempat terganggu," bebernya.

photoPara sopir bus di terminal Sukabumi mengeluhkan aturan larangan mudik lebaran tahun 2021 - (magang 2)</span

Hal yang sama diungkap Sidin (40 tahun) kernetnya Suhada. Pria warga Sukaasih Cugenang, Cianjur. "Saya berharap aturan itu dicabut, jangan larang mudik. Cukup diperketat saja. Kami selama ini tertib kok," tegasnya.

Tuntutan senada juga diucapkan oleh Aridwan (45 tahun) sopir bus Kuningan - Sukabumi. Ia bahkan sempat mengalami trayek sebelumnya harus ditutup karena tidak mampu mengejar biaya operasional.

Aridwan menjelaskan dampak dari larangan mudik, tidak hanya bagi kru angkutan umum seperti mereka, tapi juga banyak profesi lainnya di terminal. "Saya harap pemerintah bisa lebih bijak. Setahun sudah kami ini bertahan walaupun resiko rumah tangga hancur, jika musik tahun ini dilarang maka kami akan lebih menderita," tegasnya.

Larangan mudik lebaran tahun ini bahkan menjadi mimpi buruk bagi Hendiyansyah (45 tahun) sopir bus Hibah Putra trayek Bandung Sukabumi. Ia yang berhadap bisa kembali bangkit dari keterpurukan karena 7 bulan dirumahkan, harus menerima kenyataan jika musim mudik tahun ini yang diharapkannya bisa memperbaiki perekonomian keluarganya malah dilarang.

Baca Juga :

"Sangat tidak setuju karena susah penghasilan untuk pekerja yang di jalan, selama covid juga susah ditambah dilarang mudik makin susah aja. 7 bulan saya tidak bekerja dikarenakan lockdown," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan melarang mudik tahun 2021. Semua angkutan, baik darat, laut, udara akan dibatasi untuk mengangkut penumpang, mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)