SUKABUMIUPDATE.com - Nanda Klaudia (25 tahun), warga Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, mengaku menjadi korban dugaan penipuan berkedok arisan. Kasus ini berawal saat ia ditawari over slot arisan oleh terduga pelaku berinisial NY (22 tahun) melalui temannya pada November 2024.
Nanda lalu mulai bergabung dengan arisan itu pada Januari 2025 dengan membayar uang muka Rp 2,5 juta. Sementara pembayaran selanjutnya adalah Rp 2 juta per bulan untuk pencairan total Rp 42 juta. Saat itu Nanda tertarik karena dapat memperoleh uang cukup banyak melalui arisan tersebut, bahkan diiming-iming menjadi admin.
Admin bertugas mengajak orang lain untuk bergabung dan dijanjikan gaji Rp 500 ribu per bulan. "Saya kontak WA-nya, ikutanlah. Tanggal 13 Januari saya dijadikan admin. Kan saya di rumah juga diam, yasudah saya oke-in, katanya digaji tiap tanggal 25 (sebesar) Rp 500 ribu," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga: Rugi Jutaan, Warung Sembako di Sukaraja Sukabumi Jadi Korban Penipuan Modus Pesan Barang
Nanda kemudian menerima informasi bahwa peserta arisan over slot ini berjumlah cukup banyak. Sebelum 27 Januari 2025, lanjut dia, pencairan untuk anggota yang lain berjalan normal yakni Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Namun masalah terjadi ketika jadwal pencairan dengan angka yang lebih besar yaitu Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.
“Nah yang udah gak bener tuh di tanggal 27 Januari. Jadi setiap ada pencairan 15 juta atau 20 juta, dia (terduga pelaku) suka bilang "neng tolong handle dulu, ini aku sakit muntah darah, hilang kesadaran", gitulah dia bilangnya disantet sama orang,” ujarnya yang menyebut hingga akhirnya terduga pelaku tidak dapat dihubungi.
Korban arisan bodong ini mencapai 70 orang dari berbagai grup arisan dengan kerugian sekitar Rp 159.600.000. Atas peristiwa yang dialaminya, Nanda melaporkan terduga pelaku ke Polres Sukabumi Kota. “Saya lapor polisi 18 Maret, cuma belum ada perkembangan, belum ada pemanggilan saksi. Harapan saya polisi segera bertindak,” kata dia.