Rp 1 Triliun per Hari! Anggaran Makan Bergizi Gratis pada November 2025

Sukabumiupdate.com
Rabu 09 Apr 2025, 10:35 WIB
Salah satu pelajar SD di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, menerima MBG, Senin (6/1/2025). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Salah satu pelajar SD di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, menerima MBG, Senin (6/1/2025). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pada akhir 2025 program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan sudah tersalurkan bagi 82,9 juta penerima manfaat. BGN bakal menyerap anggaran Rp 1 triliun per hari pada November untuk memenuhi target tersebut.

Mengutip tempo.co, Dadan menyampaikan pada akhir November 2025 Presiden Prabowo Subianto menargetkan sudah ada 32 ribu satuan pelayanan pemenuhan gizi. “Melayani 82,9 juta itu di bulan November akhir dan itu sudah akan menyerap anggaran Rp 25 triliun per bulan, atau Rp 1 triliun per hari,” ucapnya di tengah Silaturahmi Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Seperti diketahui, tahun ini BGN menerima anggaran dari APBN sebesar Rp 71 triliun. Dadan yakin anggaran bukanlah masalah yang jadi kendala program makan bergizi. Musababnya kepala negara sudah berkomitmen menambah dana. “Anggaran ini kelihatannya sudah dijamin oleh Pak Presiden. Berapa pun yang badan gizi butuhkan akan disiapkan,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Kurma, Menu Makan Bergizi Gratis Bisa Dibawa Pulang Selama Ramadan

Menurut dia, Prabowo sudah melakukan ancang-ancang menyiapkan tambahan anggaran Rp 100 triliun. Namun dia tidak merinci kapan dana tersebut mulai bisa dicairkan.

Dalam paparan, Dadan menyampaikan realisasi penyaluran MBG. Pada Januari 2025, Badan Gizi sudah melayani 570 ribu penerima manfaat di 26 provinsi. Pada Februari, pemenuhan gizi tambahan tersebut sudah disalurkan ke 2,2 juta penerima manfaat. Hingga menjelang lebaran kemarin, sudah ada 1.009 satuan pelayanan pemenuhan gizi dengan 3 juta penerima.

BGN juga merekrut sejumlah sarjana dari seluruh wilayah di Indonesia untuk membantu operasional program MBG. Para sarjana dididik secara khusus 3 hingga 4 bulan di Universitas Pertahanan (Unhan).

Selama 2 bulan mereka dididik untuk jadi komponen cadangan (Komcad). Sekitar 1 hingga 2 bulan mereka diajarkan teknik keamanan pangan, teknik penyiapan makanan, termasuk teknik budi daya pertanian.

Hingga sekarang sudah ada 2 ribu sarjana dari 2 gelombang dan sudah mulai bekerja di 38 provinsi. “Untuk batch (gelombang) pertama murni didanai hamba Allah. Maka sudah mulai bekerja dari Februari,” ujarnya.

Sementara gelombang kedua didanai APBN. Saat ini sudah ada kurang lebih 30.000 sarjana penggerak pembangunan Indonesia di bawah Kementerian Pertahanan. Mereka akan menyelesaikan pendidikan di Unhan pada Juli 2025.

Sumber: Tempo.co

Berita Terkait
Berita Terkini