SUKABUMIUPDATE.com - Tahun 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi dunia industri di Indonesia, dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor.
Sejumlah perusahaan besar, mulai dari Sritex, Sanken hingga Yamaha Musik, terpaksa melakukan PHK massal akibat berbagai faktor, seperti penurunan permintaan pasar, efisiensi anggaran, hingga kebangkrutan.
Berikut di awal tahun ini hingga Maret 2025, ada beberapa perusahaan yang telah memutus hubungan kerja para karyawannya. Dirangkum dari berbagai sumber, simak dibawah ini.
1. Bukalapak
PT Bukalapak.com Tbk memastikan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi pada kuartal kedua tahun 2025 tidak akan berdampak pada layanan pelanggan. Namun, perusahaan tidak mengungkap jumlah pasti karyawan yang terdampak.
Keputusan PHK ini sebenarnya telah diumumkan sejak akhir tahun 2024, sebagai dampak dari kerugian yang dialami perusahaan selama beberapa tahun terakhir dan kebijakan penghentian penjualan produk fisik.
Bukalapak telah menghentikan penjualan berbagai produk fisik seperti handphone, pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan makanan. Meski demikian, pelanggan masih dapat berbelanja hingga tanggal 9 Februari 2025.
Langkah penutupan marketplace ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi bisnis, dengan fokus pada produk virtual seperti token listrik, pulsa, pembayaran iuran BPJS Kesehatan, dan pajak.
2. TVRI dan RRI
Di awal tahun 2025, pemberitaan mengenai PHK massal di TVRI dan RRI sempat ramai diperbincangkan di media. Namun, kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan dan karyawan yang sempat diberhentikan diminta untuk kembali bekerja.
Radio Republik Indonesia (RRI) dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memutuskan untuk memanggil kembali para pegawai yang terkena PHK akibat kebijakan pemangkasan anggaran. Kedua lembaga ini menyesuaikan kebijakan mereka dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta efisiensi anggaran.
Mengutip dari Tempo.co, Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno, menjelaskan bahwa PHK sebelumnya hanya berlaku di stasiun daerah. Namun, TVRI kini telah meminta para direksi di daerah untuk menyesuaikan kembali setelah anggaran yang sebelumnya dipotong oleh Kementerian Keuangan mengalami revisi.
3. Yamaha Musik
PT Yamaha Music Product Asia (YMPA) akan menutup dua pabriknya pada akhir tahun 2025. Keputusan ini mengakibatkan PHK terhadap 1.100 karyawan yang bekerja di produsen alat musik ternama di Indonesia.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz, mengungkapkan bahwa dua pabrik yang akan ditutup secara permanen adalah PT Yamaha Music Product Asia yang berlokasi di kawasan MM2100, Bekasi, dengan 400 pekerja, serta PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta, yang memiliki 700 karyawan. Kedua pabrik tersebut akan berhenti beroperasi pada Desember 2025.
Penutupan ini berdampak pada divisi produksi piano dan merupakan bagian dari kebijakan induk usaha mereka, Yamaha Corporation. Menurut Riden, langkah ini diambil karena permintaan pasar yang terus menurun, sehingga produksi akan dialihkan ke pabrik Yamaha di China dan Jepang.
4. PHK di Kementerian Desa (Kemendes)
Sebanyak 1.040 pendamping desa di seluruh Indonesia mengalami ketidakpastian setelah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) tidak memperpanjang kontrak kerja mereka.
Mengacu pada laman resmi pendamping desa, para tenaga pendamping yang diberhentikan telah mengadukan permasalahan ini ke Ombudsman RI. Mereka menilai keputusan pemutusan kontrak ini mengandung unsur maladministrasi.
5. PHK di PT Sanken
PT Sanken Indonesia, perusahaan elektronik asal Jepang, juga melakukan PHK besar-besaran di tahun 2025. Pada Juni 2025, sebanyak 400 karyawan terkena PHK, menyusul 500 pekerja yang sebelumnya telah diberhentikan.
Dengan demikian, total karyawan yang terdampak PHK di perusahaan ini mencapai 900 orang. Mayoritas pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja berada dalam rentang usia 30 hingga 40 tahun, yang berpotensi menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan baru.
6. Sritex
Keputusan penutupan pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada 1 Maret 2025 membawa dampak besar bagi ribuan karyawan. Perusahaan tekstil raksasa ini terpaksa gulung tikar setelah dinyatakan bangkrut akibat beban utang yang terus membengkak.
Akibat penutupan ini, ribuan buruh kehilangan pekerjaan dan harus menghadapi ketidakpastian ekonomi. Pada 26 Februari 2025, Sritex mengumumkan PHK massal terhadap seluruh karyawannya.
Sebanyak 10.665 pekerja terkena dampak dan telah mengajukan klaim atas hak-hak mereka, termasuk pesangon, Jaminan Hari Tua (JHT), serta Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
7. PHK di Dua Pabrik Sepatu di Tangerang
Terbaru, dua pabrik sepatu di Tangerang, Banten, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh, melakukan PHK terhadap ribuan karyawan.
Secara bertahap, total sebanyak 3.500 pekerja kehilangan pekerjaan di kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan dikutip berbagai sumber, kedua pabrik ini merupakan pemasok utama merek internasional Nike.
Sumber: Berbagai Sumber, Suara.com dan Tempo.co