Pemda Disebut Patungan Makan Gizi Gratis Hampir Rp 5 Triliun, Simak Fakta-faktanya

Kamis 23 Januari 2025, 09:31 WIB
Salah satu pelajar SD di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, menerima MBG, Senin (6/1/2025). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Salah satu pelajar SD di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, menerima MBG, Senin (6/1/2025). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat menjadi sorotan dengan klaim Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan digunakan untuk mendanai program tersebut.

Mengutip tempo.co, Tito menyebut partisipasi dari 413 kabupaten dan 93 kota di seluruh provinsi Indonesia telah diupayakan, dengan kontribusi daerah diproyeksikan mencapai Rp 2,3 triliun untuk 2025. Secara keseluruhan, target anggaran yang dikumpulkan dari pemerintah daerah mencapai hampir Rp 5 triliun.

Pendanaan dan Target Pelaksanaan

Tito menjelaskan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah telah menetapkan alokasi anggaran untuk merealisasikan program ini. Pemerintah daerah diberi kebebasan untuk menentukan tingkat partisipasi mereka berdasarkan kapasitas fiskal masing-masing. Dalam rapat virtual bersama seluruh sekretaris daerah, Tito mencatat bahwa sebagian besar daerah telah mengalokasikan anggaran dari APBD mereka.

“Untuk tahun 2025 ini lebih kurang kontribusi daerah yang mau berpartisipasi lebih kurang Rp 2,3 triliun. Mulainya nanti bulan September. Setelah ada kepala daerah dilantik, nanti ada pergeseran anggaran atau perubahan APBD,” ujar Tito di Istana Kepresidenan, 17 Januari 2025.

Baca Juga: Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Kementerian Dalam Negeri menargetkan pendirian 2.000 hingga 4.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah. Selain itu, total anggaran dari pemerintah daerah diperkirakan mencapai Rp 4,8 triliun, yang terdiri dari Rp 2,3 triliun dari kabupaten/kota dan Rp 2,5 triliun dari provinsi.

Mekanisme dan Peran Pemerintah Daerah

Terdapat dua opsi utama bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program ini:

1. Membangun SPPG: Pemda dapat membangun fasilitas layanan pemenuhan gizi di sekolah-sekolah dan mendorong produksi bahan baku dari masyarakat lokal.

2. Penyaluran Dana ke Sekolah: Pemda menyalurkan dana langsung ke sekolah untuk membangun infrastruktur yang kemudian dikelola secara mandiri oleh pihak sekolah.

Namun, operasional program MBG akan tetap berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional. Pemerintah daerah diharapkan memainkan peran pengawasan melalui inspektorat masing-masing kabupaten/kota.

Tantangan Pendanaan

Meskipun partisipasi daerah terlihat positif, pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih menjadi tantangan. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyebutkan alokasi Rp 71 triliun hanya cukup untuk menjalankan program makan bergizi gratis hingga Juni 2025. Bahkan untuk mencakup seluruh anak sekolah di Indonesia pada tahun depan, diperkirakan dibutuhkan anggaran Rp 420 triliun.

“Sekarang Rp71 triliun cukup sampai bulan Juni. Kalau tahun depan mau semua dari Januari, maka perlu anggaran Rp 420 triliun,” kata Zulkifli Hasan pada 7 Januari 2025.

Bukan Kewajiban Pemerintah Daerah

Mendagri Tito Karnavian menekankan partisipasi dalam program ini bukanlah kewajiban bagi pemerintah daerah. Namun, dia menyoroti pentingnya program tersebut untuk kesehatan anak-anak sekaligus sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan minimal kontribusi 0,2 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pemerintah daerah dapat membantu mendukung pemenuhan kebutuhan gizi bagi siswa sekolah dasar.

“Kita tidak mandatory (wajib). Tetapi mereka harus bawa yang ingin berpartisipasi. Kenapa? Satu, untuk kepentingan anak-anak, kesehatan anak mereka. Kedua, mereka tahu bahwa ini akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerahnya,” kata dia pada 20 Januari 2025.

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menambahkan bahwa total dukungan dari APBD yang diproyeksikan mencapai Rp 5 triliun masih dapat berubah seiring dengan sinkronisasi data. Daerah dengan kapasitas fiskal lebih besar, seperti Kabupaten Badung di Bali, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih signifikan.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 Januari 2025, 12:09 WIB

Lubang Besar di Jalan Ciracap-Ujunggenteng Sukabumi Dikeluhkan, UPTD PU Lakukan Penanganan

UPTD PU Wilayah Ciemas segera melakukan penanganan sementara.
Proses penanganan lubang besar di jalan kabupaten Ciracap-Ujunggenteng, tepatnya di Kampung Ciawet, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: UPTD PU Wilayah Ciemas
Bola23 Januari 2025, 12:00 WIB

Kabar Baik Bobotoh! Bek Persib Asal Belanda Ini Siap Main Lawan Arema FC

Persib Bandung dapat tambahan tenaga di lini pertahanan dengan hadirnya Nick Kuipers yang kembali dari akumulasi kartu merah.
Persib Bandung dapat tambahan tenaga di lini pertahanan dengan hadirnya Nick Kuipers yang kembali dari akumulasi kartu merah. (Sumber : X@persib).
Sukabumi23 Januari 2025, 11:55 WIB

Lapang Merdeka Sukabumi: Gemuruh Pidato Bung Karno Berubah Jadi Jeritan Tawuran Pelajar

Puluhan pelajar SMK mengotori Lapang Merdeka Kota Sukabumi.
Potret Lapang Merdeka Kota Sukabumi dulu dan sekarang. | Foto: Soekaboemi Heritages/Istimewa
Life23 Januari 2025, 11:49 WIB

Sering Merasa Ngantuk Padahal Sudah Tidur Cukup? Cari Tahu Penyebabnya

Meskipun Anda sudah tidur cukup, perasaan ngantuk di siang hari kadang tetap datang mengganggu. Tidur yang cukup memang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Ilustrasi Ngantuk Saat Melakukan Aktifitas, Sering Merasa Ngantuk Padahal Sudah Tidur Cukup? Cari Tahu Penyebabnya (Sumber : Freepik)
Jawa Barat23 Januari 2025, 11:38 WIB

Rakerda Perpamsi Jawa Barat di Sukabumi, Bupati Bicara Ketersediaan Air Bersih

Rakerda yang dihadiri para Direktur Perumdam se-Jawa Barat ini bertujuan untuk bertukar informasi dalam mengembangkan perusahaan plat merah pengelola air bersih di masing-masing daerah.
Fotbar, Bupati Sukabumi bersama direktur perumdam dalam Rakerda Perpamsi Jabar di Palabuhanratu (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Inspirasi23 Januari 2025, 11:30 WIB

Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kementerian Agama 2024

Pelamar CPNS Kemenag 2024 yang lulus berhak melanjutkan ke tahap berikutnya yakni Pengisian DRH pada rentang waktu 23 Januari sampai 21 Februari 2025.
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kementerian Agama 2024. Foto: IG/@sdmkemenag
Life23 Januari 2025, 11:15 WIB

Amsterdam Village, Sejarah Kampung Belanda di Garut Jawa Barat

Kampung Belanda adalah warisan sejarah yang penting dan memberikan wawasan tentang masa lalu industri teh di Garut.
Amsterdam Village, Kampung Belanda di Garut Jawa Barat. Foto: IG/@infogarut
Life23 Januari 2025, 11:12 WIB

Sering Merasa Lelah Padahal Gak Ngapa-Ngapain? Cek Faktanya Berdasarkan Psikologi

ring merasa lelah, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, adalah pengalaman yang cukup umum dialami banyak orang, namun, tahukah Anda bahwa perasaan lelah yang terus-menerus ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor psikologis?
Ilustrasi Lelah Secara Berlebihan, Sering Merasa Lelah Padahal Gak Ngapa-Ngapain? Cek Faktanya Berdasarkan Psikologi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Jawa Barat23 Januari 2025, 11:04 WIB

Ijazah Pelajar di Jabar Jangan Ditahan! Pemkot Sukabumi Ikut Rakor Program Gubernur Terpilih

Rakor ini menjadi forum bagi kabupaten/kota untuk menyampaikan usulan.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dalam agenda Rapat Koordinasi di Gedung Pakuan, Bandung, pada 22 Januari 2025. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Entertainment23 Januari 2025, 11:00 WIB

Desy Ratnasari Ungkap Nonton Konser Bareng Jadi Awal Dekat Dengan Ruben Onsu

Kedekatan Ruben Onsu dengan Desy Ratnasari tengah menjadi sorotan publik dan terus dibicarakan sejak momen kebersamaannya dalam sebuah acara tersebar di media sosial. Banyak yang penasaran bagaimana keduanya bisa dekat.
Desy Ratnasari Ungkap Nonton Konser Bareng Jadi Awal Dekat Dengan Ruben Onsu (Sumber : Instagram/@desyratnasariterdepan)