SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, menyampaikan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% memiliki tujuan yang jelas untuk kemajuan bangsa, khususnya desa-desa tertinggal. Menurutnya, pajak merupakan salah satu sumber utama dalam membangun negara.
"Iya, PPN 12% itu jadi bangsa ini memang harus kita bangun secara bersama-sama. Bagi para pengusaha, tentu harus ada sumbangsih melalui pajak. Negara ini dibangunkan salah satu sumbernya dari pajak. Pajak itu kalau dimaksimalkan tentu yang diuntungkan ya desa, termasuk desa tertinggal, sangat tertinggal, desa terluar, dan terjauh," ujar Yandri saat kunjungan ke Desa Nagrak Utara, Selasa, 24 Desember 2024.
Baca Juga: Natal 2024 di Palabuhanratu, Romo Stevanus: Ciptakan Suasana Sukabumi Lebih Nyaman
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan untuk kepentingan pribadi pemerintah, apalagi untuk berfoya-foya. "Pak Presiden Prabowo semuanya sudah cukup bagi dia pribadi. Jadi, ini bukan untuk dia pribadi, tetapi untuk bangsa dan negara," jelasnya.
Yandri menuturkan, kebijakan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan infrastruktur dan layanan di desa-desa yang masih tertinggal. "Kenaikan PPN itu pasti ada manfaat untuk desa-desa, untuk jalan, untuk jembatan, untuk air minum, dan untuk pendidikan. Terutama di desa-desa tertinggal," katanya.
Baca Juga: Longsor di Simpenan Sukabumi, Akses Palabuhanratu Pajampangan Ditutup
Yandri juga menyebut kondisi desa-desa yang masih minim fasilitas dasar. "Masih banyak desa yang belum punya listrik, belum punya sinyal, belum punya jalan atau jembatan. Dengan kebijakan ini, semuanya akan dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," tuturnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. "Mari kita dukung kebijakan bapak presiden. Kenaikan PPN ini bukanlah hal yang salah, tetapi langkah besar menuju kebahagiaan masyarakat, terutama masyarakat desa," pungkasnya.