Sekda Soal MCP Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Sukabumi Masih Kuning

Rabu 20 November 2024, 10:25 WIB
Sekretaris Daerah Ade Suryaman menyikapi penilaian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam upaya mengantisipasi atau mencegah terjadi praktek korupsi di jajaran pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)

Sekretaris Daerah Ade Suryaman menyikapi penilaian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam upaya mengantisipasi atau mencegah terjadi praktek korupsi di jajaran pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Ade Suryaman menyikapi penilaian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sebagai upaya mengantisipasi atau mencegah terjadi praktek korupsi di jajaran pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Dalam dokumen MCP atau Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK terbaru tahun 2024, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi masih berada di rentan kuning.

Sekda Ade menggelar rapat khusus untuk membahas hal ini, sekaligus persiapan pelaksanaan Rakor Pemberantasan Korupsi di Ruang Rapat Inspektorat, Palabuhanratu, Selasa, 19 November 2024.

Melansir akun medsos Pemkab Sukabumi, pertemuan ini membahas berbagai aspek penting terkait pemenuhan dokumen MCP, termasuk evaluasi terhadap capaian tahun sebelumnya, identifikasi area yang memerlukan perbaikan, serta strategi untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh KPK-RI.

Baca Juga: Mensos: Anggaran Sosial Kabupaten Sukabumi Rp599 Miliar Per Tahun, Untuk Apa Saja?

Dalam paparannya, Inspektur Inspektorat Kabupaten Sukabumi Komarudin menjelaskan, posisi nilai MCP Pemkab Sukabumi tahun 2024 masih di angka 74 di rentang warna kuning. “Target kira pengen hijau minimal nilai 81 atau 90," jelasnya.

Menurut Komarudin, ada beberapa area yang harus terus ditingkatkan supaya nilai MCP ada kenaikan. "Kita masih ada waktu untuk mencapai nilai yang ditargetkan. Oleh karena itu, Saya minta Perangkat Daerah segera penuhi apa yang menjadi untuk penilaian MCP pada masing-masing perangkat daerah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda Ade Suryaman berharap nilai MCP yang ada untuk ditingkatkan sebelum KPK turun kembali memeriksa. "Saya harapkan nilai kita ada diposisi hijau, Saya minta sampai hari besok nilainya harus naik lebih dari 74," tegasnya.

Baca Juga: Membangun Generasi Sehat Berkualitas, Bupati Sukabumi di Tabligh Akbar HKN ke 60

Menurut Sekda perlu kolaborasi dan koordinasi Perangkat Daerah untuk memenuhi target penilaian. " Kita harus ada kebersamaan dalam memenuhi penilaian MCP ini,sehingga kita nanti tidak mendapat teguran dari KPK," pungkasnya.

Apa Itu MCP KPK?

MCP KPK adalah salah satu tugas KPK yang secara khusus memperhatikan segala hal yang berhubungan dengan pencegahan korupsi. Mereka memantau data, menganalisis risiko, dan memberikan saran kepada orang-orang atau instansi agar bisa menghindari korupsi.

Tim di MCP KPK bekerja dengan cara mengumpulkan banyak informasi tentang bagaimana korupsi terjadi. Mereka menganalisis data dan mencari pola yang bisa menunjukkan dimana korupsi mungkin terjadi. Setelah itu, mereka memberikan rekomendasi kepada pemerintah atau organisasi agar bisa mencegah korupsi.

Baca Juga: Rebusan Daun Bidara yang Bisa Membantu Mengatasi Susah Tidur atau Insomnia

MCP KPK memiliki peran yang sangat penting dalam memerangi korupsi. Dengan mencegah korupsi terjadi, mereka membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan yang lebih baik dari pemerintah. Selain itu, dengan mencegah korupsi, uang rakyat bisa digunakan dengan lebih efisien dan adil.

MCP KPK bisa menganalisis data tentang proyek-proyek pemerintah. Mereka melihat bagaimana dana digunakan dan apakah ada tanda-tanda korupsi. Jika mereka menemukan masalah, mereka bisa memberitahu pemerintah dan membantu mereka untuk mengubah cara kerja agar korupsi tidak terjadi lagi.

Monitoring Center for Prevention (MCP) di KPK adalah bagian penting dalam upaya pencegahan korupsi di Indonesia. Dengan mengumpulkan data dan memberikan saran kepada pemerintah dan masyarakat, mereka berperan dalam memastikan bahwa uang rakyat digunakan dengan baik dan korupsi bisa diminimalkan. Dengan adanya MCP KPK, harapannya Indonesia bisa menjadi tempat yang lebih bersih dan adil bagi semua orang. (adv)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel21 November 2024, 13:00 WIB

Curug Walet Pamijahan, Air Terjun Indah Hanya Berjarak 38 KM dari Kota Bogor

Tersembunyi di kawasan Taman Nasional Halimun Salak, Curug Walet ini menjadi surga bagi para pencinta alam yang ingin menjauh
Curug Walet Pamijahan Bogor adalah salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pesona alam yang masih sangat alami dan asri. (Sumber : Instagram/@maulanana/@tettysuastri_trg)
Entertainment21 November 2024, 12:30 WIB

Selamat! Anak Kedua Song Joong Ki dan Katy Louise Saunders Telah Lahir

Kabar bahagia datang dari aktor tampan asal Korea Selatan, Song Joong Ki yang baru saja menyambut anak keduanya dengan sang istri, Katy Louise Saunders.
Selamat! Anak Kedua Song Joong Ki dan Katy Louise Saunders Telah Lahir (Sumber : Istimewa)
Sukabumi21 November 2024, 12:25 WIB

Merawat 25 Sungai di Kota Sukabumi, Banjir Limpasan Jadi Langganan Saat Hujan Deras

Berdasarkan dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) 2000 - 2029, berada di lereng selatan Gunung Gede Pangrango, Kota Sukabumi adalah wilayah dengan tingkat kemiringan atau elevasi 0 - 2 persen hingga 2 - 15 persen.
Petugas penanggulangan bencana membersihkan saluran air yang tersumbat dan memicu banjir limpasan di Kota Sukabumi (Sumber: istimewa)
Sehat21 November 2024, 12:00 WIB

Apakah Kelelahan Dapat Menyebabkan Serangan Jantung? Berikut Penjelasannya

Kelelahan kerap dianggap wajar, terutama setelah melakukan aktivitas fisik atau mental yang intens. Namun, apakah kelelahan dapat menyebabkan serangan jantung?
Ilustrasi Apakah Kelelahan Dapat Menyebabkan Serangan Jantung (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Sukabumi21 November 2024, 11:49 WIB

Cuaca Ekstrem, 13 Desa di Kabupaten Sukabumi Dikepung Bencana Banjir hingga Longsor

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 27 kepala keluarga atau 79 jiwa terdampak bencana akibat cuaca ekstrem pada Rabu (20/11/2024).
Bencana banjir hingga longsor melanda 13 Desa di Kabupaten Sukabumi pada Rabu 20 November 2024. (Sumber Foto: BPBD)
Tips21 November 2024, 11:39 WIB

Musim Hujan di Sukabumi: 7 Langkah Aman Berkendara dan Bebas Banjir!

Lindungi diri dan rumah di musim hujan! Simak tips berkendara aman di jalan licin dan cara mudah mencegah banjir agar tetap nyaman meski cuaca ekstrem melanda.
Musim hujan tiba, jalanan licin dan genangan air mengintai. Yuk, tingkatkan kewaspadaan dan siapkan langkah antisipasi agar tetap aman dan nyaman di tengah cuaca ekstrem! (Sumber : Twiter/@yusufgunawan)
Entertainment21 November 2024, 11:30 WIB

Posting Ucapan Ulang Tahun Pake Emoticon Love, Lyodra dan Randy Martin Diduga Pacaran

Apalagi baru-baru ini Lyodra hadir dalam perayaan ulang tahun ke-26 Randy Martin yang digelar pada Senin, 18 November 2024 lalu. Ia juga mengucapkan selamat kepada sang aktor melalui instagram story
Posting Ucapan Ulang Tahun Pake Emoticon Love, Randy Martin dan Lyodra Diduga Pacaran (Sumber : Instagram/@wanda_haraa)
Sukabumi21 November 2024, 11:28 WIB

Mobil Tabrak Motor dan Trotoar di Palabuhanratu Sukabumi, 2 Orang Luka-luka

Berikut kronologi kecelakaan di Palabuhanratu Sukabumi. Mobil Suzuki Baleno ungu tabrak motor dan trotoar.
Kondisi mobil Suzuki Baleno yang alami kecelakaan di Jalan Kidang Kencana Palabuhanratu Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Food & Travel21 November 2024, 11:00 WIB

Kampung Sampireun Garut, Pilihan Wisata Jawa Barat Bernuansa Kearifan Lokal Sunda

Kampung Sampireun mengedepankan konsep budaya lokal, dengan arsitektur rumah yang mengusung gaya tradisional Sunda.
Kamar Bernuansa Sunda di Kampung Sampireun Garut (Sumber : kampungsampireun.com)
Sukabumi21 November 2024, 10:42 WIB

Kronologi Dua Sekawan Gagal Curi Motor di Ciemas Sukabumi, Sempat Pesan Mie ke Korban

Polisi ungkap kronologi dua sekawan yang gagal curi motor di Ciemas Sukabumi. Keduanya sempat diamuk massa usai alami kecelakaan.
Tampang Acong dan kawannya UH yang kini meringkuk di tahanan usai ditangkap warga TPI Palangpang Ciemas Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)