Daya Beli Turun: Transaksi di Pasar Pelita Sukabumi Anjlok, Ini Alasannya!

Selasa 15 Oktober 2024, 18:34 WIB
Kondisi Pasar Pelita Kota Sukabumi, penjualan pakaian sepi, Selasa (15/10/2024) | Foto : Asep Awaludin

Kondisi Pasar Pelita Kota Sukabumi, penjualan pakaian sepi, Selasa (15/10/2024) | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Manajemen PT Fortunindo Artha Perkasa selaku pengembang dan pengelola Pasar Pelita Kota Sukabumi, Sonya Yuliana ungkap kondisi penjualan di Pasar Pelita yang kian hari semakin sepi. Sonya menyebut penurunan tingkat penjualan sudah terjadi sejak dua bulan yang lalau.

Kata Sonya, sepinya tingkat penjualan tersebut berdampak pada turunnya pendapatan dari Iuran Pengelolaan Pasar (IPP) yang mencapai 20 persen dari IPP biasanya. Sonya menduga, kondisi ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun.

“Kita terdampak terutama kita lihat dari IPP (iuran pengelolaan pasar) kita yang menurun sekarang,” ujar Sonya saat ditemui sukabumiupdate.com di Pasar Pelita, Selasa (15/10/2024).

Menurut Sonya, pedagang yang paling terdampak dengan adanya penurunan daya beli masyarakat itu yakni pedagang kering atau fashion ketimbang pedagang basah atau makanan. “Paling terdampak? Fashion, kalau lantai dasar kita komoditi kering yah (Fashion) itu kelihatan banget mereka hari-harinya ngeluhnya ya sepi pembeli, IPP kita juga dampak menurunnya ya di Fashion sangat terlihat,“ kata dia.

“Kalau komoditi basah atau makanan sih tidak terlalu signifikan yah tapi menurun juga pendapatan IPP kita di sana karena memang daya belinya menurun, terus dilihat dari bongkar muat juga yang biasanya seminggu dua kali, ini bisa seminggu sekali,” tambah dia.

Baca Juga: Sebulan Sepi Pembeli, Pedagang Sayur di Pasar Pelita Kota Sukabumi Mengeluh

Hal lainnya, kata Sonya, penurunan penghasilan para pedagang semakin terasa mengingat hingga saat ini Pasar Pelita belum beroperasi maksimal sejak dilaunching.

“Untuk keluhan masih hal yang sama ya keluhannya itu masih banyak pedagang di luar, pasar kita sepi itu karena kan dari awal kita belum pernah rame dari semenjak lonching juga belum pernah rame karena pedagang di dalam hanya 30 persen yang terisi, ditambah lagi ada hal seperti ini (daya beli turun),” jelas dia.

Terkait IPP itu, Sonya menyebut pihaknya masih fleksibel terhadap para pedagang dengan tidak mematok harga IPP mengingat kondisi yang dialami para pedagang saat ini. “Dengan adanya daya beli masyarakat turun ini kita juga pleksibel kalau misalnya IPP ini Rp 10 ribu sekarang cuman Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu kita juga terima saja tidak ada sanksi apapun,” sebut dia.

Sementara itu hal senada diungkap Diki (39 tahun) seorang pedagang baju di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Diki mengaku pernah mengalami tidak ada yang beli sama sekali dalam satu hari. “Ya terdampak, maksudnya pembeli itu sekarang nggak ada jadi emang berdampak sama jualan, sepi lah. Apalagi pernah sehari itu nggak ada yang beli sama sekali,” ungkap Diki.

Ditanya terkait biaya retribusi pasar atau IPP kepada pengelola pasar, Diki menyebut sejak terjadinya penurunan tersebut pihaknya tidak pernah membayar iuran tersebut. “Untuk masalah iuran angsuran itu saya angkat tangan, ya nggak disetoran aja soalnya sepi pembeli mau bayar iuran dari mana, buat sehari-hari ke rumah aja nggak ada,” tutur dia.

Diki berharap agar pemerintah turut hadir dalam upaya meningkatkan kembali daya beli masyarakat. “Harapan saya mah minta semua pedagang masukan aja ke dalam semuanya biar rame lah di sini (pasar pelita),” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).