SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah mengkaji langkah strategis untuk membubarkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor perhotelan.
Diketahui, salah satu yang tercatat hotel milik BUMN adalah Grand Inna Samudera Beach Hotel yang berlokasi Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Mengutip dari bisnis.com, Prabowo Subianto, dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) pada Selasa (5/3/2024), menyatakan bahwa Indonesia saat ini tidak membutuhkan hotel-hotel milik BUMN. Menurutnya, sektor swasta seharusnya memiliki keleluasaan lebih dalam mengembangkan pariwisata di Tanah Air.
Prabowo menegaskan bahwa pada era 1950-an, pemerintah berperan sebagai pionir dalam mengembangkan pariwisata. Namun, saat ini, seiring dengan berkembangnya sektor swasta, peran pemerintah seharusnya lebih terbatas dalam hal ini.
"Pariwisata pada 1950-an, pemerintah harus mengambil peran sebagai pionir, tapi sekarang, menurut saya kita harus membiarkan sektor swasta menjadi semakin dominan," ucapnya.
Dikutip dari media yang sama, menanggapi rencana tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa semua hotel BUMN telah dikonsolidasikan ke dalam satu payung yang dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN).
Baca Juga: 6 BUMN Terancam Dibubarkan, Salah Satunya Kontraktor Bukit Algoritma Sukabumi
Baca Juga: Nasib Bukit Algoritma Sukabumi? Usai Kontraktor Masuk Daftar BUMN Terancam Dibubarkan
HIN mengelola hotel-hotel BUMN melalui anak usahanya, PT Hotel Indonesia Group (HIG), yang memiliki portofolio hotel di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali, Labuan Bajo, Lombok, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Yogyakarta, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Berikut adalah beberapa hotel yang dikelola oleh HIG:
- Bali: Merusaka Nusa Dua, Truntum Kuta, Inna Sindhu Beach Hotel, Inna Bali Heritage Hotel, The Patra Bali Resort & Villas
- Labuan Bajo (NTT): Meruorah Komodo Labuan Bajo
- Lombok (NTB): Merumatta Senggigi Lombok, Truntum Boutique Lombok
- Sumatera: Truntum Padang, KHAS Parapat Hotel, KHAS Ombilin Hotel, KHAS Pekanbaru Hotel, Grand Inna Medan
- Jawa Tengah: KHAS Pekalongan Hotel, KHAS Tegal Hotel, KHAS Semarang Hotel
- Jawa Timur: KHAS Gresik Hotel, KHAS Surabaya Hotel, Grand Inna Tunjungan, Inna Tretes Hotel & Resort
- Sulawesi: KHAS Makassar Hotel, Yulia Hotel Gorontalo
- Yogyakarta: KHAS Malioboro Hotel, KHAS Tugu Hotel, The Manohara Hotel Yogyakarta
- Jawa Barat: Grand Inna Samudra Beach, Jatiluhur Valley Resort
- Kalimantan: Cordia Hotel Banjarmasin
Melansir dari suara.com, Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran sekaligus adik presiden terpilih, Hashim Djojohadikusumo, penjualan hotel-hotel milik BUMN merupakan salah satu rencana yang sudah disampaikan oleh Prabowo.
"Hotel-hotel pemerintah (BUMN), itu Prabowo sudah sampaikan, itu mungkin dijual," kata Hashim seperti dikutip suara.com, pada akhir pekan lalu.
Hashim menjelaskan bahwa perusahaan pelat merah tidak perlu lagi mengelola hotel, mengingat banyaknya hotel yang sudah dikelola oleh pihak swasta. "Kita kan sudah ada banyak (hotel) swasta," ujarnya.
Dia pun menjelaskan, awal mulanya BUMN memiliki hotel. Menurutnya, sang kakek, Margono Djojohadikoesoemo adalah sosok yang pertama kali mendapatkan penugasan untuk mendirikan hotel nasional.
"Itu hotel milik negara itu saya tahu, kakek saya yang mendirikan. Dulu dapet penugasan untuk mendirikan hotel-hotel milik pemerintah," tuturnya.
Sumber : berbagai sumber