SUKABUMIUPDATE.com - Tol Bocimi Seksi 2 yang menghubungkan gerbang Tol Cigombong dengan gerbang Tol Parungkuda masih dalam proses perbaikan, pasca-longsor pada April 2024. Di balik pembangunan infrastruktur ini, terdapat cerita-cerita dari warga Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang terdampak proyek tersebut.
Banyak warga yang telah menerima dana ganti rugi atas pembangunan Tol Bocimi Seksi 2, kini kembali ke kondisi ekonomi awal mereka. Penyebab utamanya adalah perilaku konsumtif dan ketidakhati-hatian dalam mengelola uang. Menurut Kepala Desa Nanggerang, Unang Suwandi, berdasarkan pengamatannya, beberapa warga kurang bijaksana menggunakan uang ganti rugi.
"Saya perhatikan, walaupun tidak secara langsung karena kita belum pernah melakukan pendataan, tapi dilihat secara kasatmata, ada yang tidak bijaksana. Dia mendapatkan ganti rugi dari jalan tol, kemudian dia tidak bijaksana dalam membelanjakan keuangannya," kata Unang kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: Naik Mulai 7 Agustus 2024, Ini Tarif Baru Tol Bocimi Seksi 1 Ciawi-Cigombong
Unang menyebut ada warga yang menggunakan dana tersebut untuk membangun rumah baru dan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan seperti mobil. Namun, kini beberapa dari mereka terpaksa menjual kembali aset tersebut dan kembali ke kondisi lama, mengingat sebagian besar dari mereka adalah petani atau peternak.
"Jadi rumah kadang-kadang bagus ya karena sudah dibuat yang baru, kemudian yang dulunya punya aset, barangkali sebenarnya tidak begitu perlu, tapi karena dia punya uang dia beli mobil. Tapi hari ini ada yang sudah dijual lagi," ujar dia.
Unang menekankan dana ganti rugi seharusnya digunakan untuk memperkuat kemampuan ekonomi warga sesuai dengan latar belakang mereka. "Dulu itu dia kan dasarnya dalam bidang pertanian, bidang peternakan. Harusnya pada waktu dia punya milik dari penggantian jalan tol ini, beli itu terkait dengan kemampuan dia," katanya.
Meski begitu, ada juga cerita keberhasilan. Unang mengungkapkan sejumlah warga berhasil memanfaatkan dana ganti rugi secara bijaksana dengan menginvestasikan dalam usaha yang sesuai kemampuan. "Ada warga yang memelihara sapi sampai 6 atau 7 ekor, dan saat Idul Adha kemarin dia bisa menjual ternaknya hingga ratusan juta rupiah. Itu hal positif," jelasnya.
Unang menuturkan warga yang bijak dalam menggunakan dana ganti rugi ini seperti membeli bibit sapi atau kambing, kini merasakan manfaatnya. "Kemarin ada seorang warga yang menjual sampai 7 atau 8 ekor sapi. Kalau satu ekor sapi dihargai sekitar 30 juta rupiah, itu kan lumayan. Ini menunjukkan orang tersebut bijak menggunakan keuangannya, sehingga dia masih bisa bertahan dan berkembang hingga saat ini," kata dia.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Bocimi Seksi 2 pada Agustus 2023. Hadir dalam peresmian ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan tokoh lainnya termasuk pimpinan Pemerintah Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Jokowi mengatakan pembangunan Tol Bocimi Seksi 2 menghabiskan anggaran Rp 3,2 triliun. Kekinian, penanganan Tol Bocimi Seksi 2 pasca-longsor April lalu terus dipercepat. Kementerian PUPR menargetkan perbaikan selesai sebelum libur Natal dan tahun baru 2025.
Tol Bocimi memiliki panjang 54 kilometer. Rinciannya, Seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,35 kilometer). Seksi 2 Cigombong-Cibadak (11,9 kilometer). Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 kilometer). Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 kilometer).