SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sukabumi gencar mensosialisasikan Gebyar Sipenyu atau Gerakan Sadar Membayar Pajak dan Retribusi Melalui Pelayanan Rakyat Terpadu.
Teranyar, sosialisasi program tersebut dilakukan jajaran Bapenda dalam Pembukaan Mal Pelayanan Publik (MPP) Bergerak dan Peluncuran Inovasi Layanan Keliling Kemudahan Berusaha Terpadu, Satu Atap Satu Pintu (LINK-SATU), di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu, Kamis 20 Juni 2024.
Sejumlah inovasi yang termasuk dalam Gebyar Sipenyu tersebut yakni 'Pada Nikah Ya', 'Smart Bapenda', 'Pastel Isi' dan 'Sipenyu'.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan, Pada Nikah Ya berakronim Penyepadanan NIK, Nilai Objek Pajak (NOP) dan Objek Tanah lainnya. Dengan inovasi tersebut, masyarakat dapat melakukan penyepadanan. Sehingga hanya dengan memeriksa NIK, seluruh kewajiban pajak masyarakat dapat diketahui.
“Sehingga nanti kita punya database yang bagus. Ketika dari NIK kita bisa lihat NOP, objek tanah dan lainnya. Jadi single data,” ujar pria yang karib disapa Bima itu.
Baca Juga: Bertemu Ratusan Kades, Bapenda Sukabumi Sosialisasikan Optimalisasi PBB P2
Program selanjutnya, kata Bima, yakni Smart Bapenda atau Sistem Manajemen Aplikasi Masyarakat Terpadu Badan Pendapatan Daerah. Hanya dengan menghubungi WhatsApp 085798888110, masyarakat bisa mendapat segala jenis pelayanan pajak dan retribusi dari Bapenda secara digital.
“Ada juga Pastel Isi atau Pasar Pelayanan Pajak Teladan Terintegrasi. Di sini ada mobil keliling nanti di area blank spot dan sebagainya,” tuturnya.
Kemudian melalui 'Sipenyu' atau Retribusi dan Pajak Edisi Nyabet Untung, pihaknya menyiapkan hadiah bagi masyarakat yang telah lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) per Juni 2024. Hadiah yang disiapkan sebagai bentuk apresiasi tersebut berupa umroh. Adapun sistem hadiah akan melalui pengundian.
“Itu jadi motivasi untuk seluruh masyarakat. Dengan gebyar sipenyu, kita harus sadar betul karena pajak itu untuk membantu pendidikan, membantu masyarakat miskin, membantu kesehatan masyarakat, peningkatan infrastruktur,” terangnya.
“Itu esensi dari pajak, masyarakat harus menerima manfaat. Jangan berpikir bahwa bayar pajak tapi jalannya rusak. Tapi ada unsur pendidikan, kesehatan, dan lainnya juga. Jadi kita membantu saudara-saudara melalui pajak itu,” pungkasnya menambahkan. (ADV)