SUKABUMIUPDATE.com - Data BPS (Badan Pusat Statistik) menyebut hingga Agustus 2023, ada 9,9 juta anak muda di Indonesia dalam rentan usia 15- 24 tahun tidak bekerja alias nganggur atau pengangguran. Menaker (Menteri Ketenagakerjaan) Ida Fauziyah merespon data ini dengan
Melansir tempo.co, Menaker Ida menyebut salah satu penyebab tingginya angka pengangguran karena ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan industri pasar tenaga kerja. Selain itu, banyak anak muda nganggur karena masih dalam proses mencari pekerjaan.
"Ada mismatch (ketidakcocokan), jadi output dari pendidikan vokasi belum mampu berkesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja," kata Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.
Lebih lanjut, ia menyoroti penyumbang angka pengangguran terbanyak di kalangan gen Z berasal dari lulusan SMK. Angka pengangguran tersebut bahkan mencapai sekitar 8,9 persen. "Pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK, anak-anak lulusan SMA, ini terjadi karena adanya mismatch," ungkapnya.
Untuk mengatasinya Ida mengatakan menyatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 mengenai Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Menurutnya peraturan ini mengharuskan pendidikan dan pelatihan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Peraturan tersebut juga mendorong adanya kerjasama antara pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) untuk menghadirkan tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan bahwa dari total 44,47 juta orang dalam kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia, terdapat sekitar 9,9 juta pemuda usia yang tidak terlibat dalam aktivitas produktif.
Baca Juga: Lagi! Bus Study Tour Sekolah Kecelakaan, Renggut Nyawa Guru SMP dan Kernet
Sebagian besar dari mereka adalah bagian dari Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 dan kini berusia 12-27 tahun, yang seharusnya berada dalam masa produktif mereka. Menurut BPS, dari 9,9 juta pemuda tersebut, sebanyak 5,73 juta orang merupakan perempuan muda. Sedangkan 4,17 juta orang merupakan laki-laki muda.
Kelompok tersebut masuk ke dalam kategori Not in Employment, Education and Training (NEET) atau tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak sedang mengikuti pelatihan. Adapun pemuda yang masuk kategori NEET itu mencapai 22,25 persen dari total populasi usia tersebut secara nasional.
Sumber: Tempo.co