SUKABUMIUPDATE.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kebutuhan uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024 sebesar Rp 197,6 triliun. BI akan menyiapkan uang sejumlah itu. Jumlah ini meningkat sebesar 4,65 persen secara tahunan dibanding tahun lalu. Pada 2023, kebutuhan rupiah Ramadhan dan Idul Fitri tercatat Rp 188,8 triliun.
Mengutip tempo.co, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, proyeksi kebutuhan uang tertinggi periode Ramadhan dan Idul Fitri terjadi di wilayah Pulau Jawa. Persentasenya mencapai Rp 119,9 triliun.
"Jawa itu paling banyak, sekitar 60 persen, baru Sumatera. Paling sedikit Bali-Nusa Tenggara karena bukan kantong mudik," katanya pada Jumat, 15 Maret 2024 di Kantor BI, MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
Marlison mengungkapkan, Ramadhan dan Idul Fitri merupakan periode di mana uang beredar cukup tinggi. Porsinya sekitar 25 persen dalam satu tahun peredaran. "Sehingga, kami BI berkewajiban memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. BI menjamin pemenuhan kebutuhan uang untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024."
Dia menyebut, pertumbuhan pertukaran uang semakin tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi kita. Kemudian, disokong juga oleh mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi. "Dan juga-juga kami sudah memberitahukan adanya dampak digitalisasi dalam penggunaan uang biaya itu," katanya.
Baca Juga: Ada Sukabumi, Daftar Jalan yang Kena Pembatasan Angkutan Barang saat Lebaran 2024
BI akan melayani penukaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri, tepatnya per hari ini sampai 5 April 2024 mendatang. Untuk tahun ini, BI bersama perbankan akan melayani kegiatan layanan penukaran uang kepada masyarakat di ribuan titik.
Layanan penukaran oleh BI tersebar di 449 titik. Sementara itu, perbankan juga akan membuka layanan penukaran di 4.264 kantor cabang atau titik di seluruh Indonesia. "Nanti data nama bank dan di mana lokasinya dapat dilihat di aplikasi Pintar di Bank Indonesia."
Di samping itu, BI juga melakukan pengembangan dengan mengikuti perkembangan teknologi keuangan. BI akan melayani penukaran uang melalui kode QR.
"Tahun ini, kami juga melakukan pengembangan (penukaran) dengan menggunakan QR Code, sehingga yang belum sempat membuka aplikasi Pintar, tinggal mengunduh di QR Code tersebut. Nanti disebar QR Code-nya," ucapnya.
Sumber: Tempo.co