SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut beras menyumbang inflasi terbesar pada Februari 2024. Komoditas ini beperan penting dalam inflasi yang mencapai 0,37 persen pada Februari apabila dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan sebelumnya.
"Komoditas beras memberikan andil inflasi terbesar baik month-to-month, year-to-date, maupun year-on-year," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024, dikutip dari tempo.co.
Secara spesifik, Habibullah menjelaskan komoditas beras mengalami inflasi sebesar 5,32 persen dengan andil terhadap IHK 0,21 persen di bulan Februari. Dia juga menyebutkan inflasi ini menyebabkan harga beras mengalami lonjakan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Sindir Orang-orang Ribut Beras Mahal, Dedi Mulyadi: Saat Rokok & Skincare Naik Diam
"Kenaikan harga beras terjadi di 37 provinsi, sedangkan harga beras di 1 provinsi lainnya menunjukkan penurunan," ujarnya. Berdasarkan Peta Sebaran Inflasi Beras Periode Februari 2024 yang dirilis BPS, terlihat hanya di satu provinsi yang harga berasnya turun.
Tak hanya beras, jelas Habibullah, sejumlah komoditas penyumbang inflasi lainnya terdiri dari cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang.
"Kenaikan harga cabai merah di tingkat eceran sejalan dengan kenaikan harga di produsen pedesaan dan grosir," ucapnya. Selain itu, kenaikan harga telur ayam dan daging ayam sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak ayam.
Secara rinci, Habibullah juga mengungkap nilai inflasi inflasi komoditas-komoditas tersebut, yakni cabai merah sebesar 0,99 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen.
Tak hanya itu, Habibullah juga menyampaikan beberapa komoditas yang memberi sumbangsih pada deflasi, yakni bawang merah sebesar 0,04 persen, tomat sebesar 0,03 persen, serta cabai rawit sebesar 0,02 persen.
Sumber: Tempo.co