SUKABUMIUPDATE.com - Toserba Tiara Sukabumi akhirnya resmi tutup permanen pada Senin 29 Januari 2024, setelah sebelumnya diskon besar-besaran. Human Resource Development (HRD) Toserba Tiara Rini Herniati membenarkan kabar penutupan itu.
"Iya kita sudah tutup, cuma kalau untuk aktivitas masih ada pekerjaan. Jadi untuk operasional toko itu sudah tutup per hari ini," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin.
Rini mengatakan faktor utama ditutupnya Toserba Tiara adalah kondisi perusahaan yang tidak mungkin dipertahankan. "Kondisinya sudah tidak memungkinkan dengan omzet yang semakin menurun. Tidak menutup biaya yang harus kita keluarkan. Berat buat kita,” ujarnya.
Baca Juga: 29 Januari 2024, Toserba Tiara Sukabumi Resmi Tutup Permanen
Terkait barang-barang yang awalnya dijual, Rini menyebut sudah dikosongkan sejak clearance sale atau penjualan semua persediaan barang dengan cepat pada 22 Januari 2024. “Sudah kosong. Kita kan kemarin clearance sale ya jadi sudah dikosongkan semuanya,” kata Rini.
Lalu apakah yang membuat Toserba Tiara Sukabumi tutup? Apakah masyarakat saat ini lebih suka belanja online dibanding offline?
Kecenderungan Masyarakat dalam Berbelanja
Tak dipungkiri bahwa belanja online kini semakin populer di kalangan masyarakat karena menawarkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan belanja tradisional di toko fisik.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sarapan untuk Penderita Asam Lambung (GERD)
Populix merilis survei mengenai impulsive buying yang menunjukan bahwa masyarakat lebih condong belanja secara online. Preferensi belanja online utamanya dipengaruhi oleh faktor harga dan promosi.
Dibandingkan belanja offline, penawaran e-commerce biasanya lebih masif, apalagi jika ada platform e-commerce yang memberikan kemudahan bagi pembeli..
Beragamnya penawaran dan mudahnya ketersediaan penawaran secara online menjadikannya semakin diminati konsumen. Toko online menyediakan platform yang memungkinkan penjual memasarkan produknya secara agresif dengan berbagai diskon, promosi, dan penawaran khusus yang mungkin sulit ditemukan dalam pengalaman berbelanja tradisional.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Stres Agar Kembali Hidup Senang dan Bahagia
Jadi, meski melihat produk secara langsung tetap penting, namun nilai finansial dan promosi penjualan menjadi faktor utama yang mempengaruhi preferensi belanja online.
Dalam survei Populix lainnya yang bertajuk, “Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Membeli Produk Elektronik, Rumah Tangga, dan Kesehatan Melalui E-commerce”, survei online dilakukan terhadap 1.005 responden pria dan wanita di Indonesia yang aktif menggunakan Internet dan aplikasi e-commerce.
Survei Populix pada bulan Juli 2023 ini menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia (82%) memilih e-commerce untuk membeli barang elektronik, kebutuhan rumah tangga, dan kesehatan, dibandingkan melalui media sosial (13%) atau offline (6%).
Baca Juga: 9 Ciri Orang Stres Karena Batinnya Tersiksa, Kamu Mengalaminya Juga?
Beberapa alasan yang mendorong mereka membeli barang-barang tersebut melalui platform belanja online, yaitu hemat waktu dan tenaga (79%), gratis ongkos kirim (72%), harga lebih murah dibandingkan toko offline (62%), tersedia diskon (61%). ) dan kemudahan membandingkan harga dengan toko lain (57%).
Anggaran yang digunakan untuk belanja online juga lebih tinggi dibandingkan belanja melalui media sosial, namun masih di bawah anggaran untuk membeli barang langsung dari toko khususnya untuk kategori elektronik.
Tiga merek e-commerce yang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia saat membeli produk elektronik, rumah tangga, dan kesehatan adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada, dengan masyarakat Indonesia memilih Tokopedia (44%), disusul Shopee (40%). dan Lazada (11%). Tokopedia juga menjadi toko online dengan tingkat konversi retensi pembelian tertinggi dibandingkan toko online lainnya.
Baca Juga: 10 Ciri Orang Stres Karena Batinnya Terganggu, Apa Kamu Salah Satunya?
Masyarakat cenderung menjaga keseimbangan antara kenyamanan dan kepraktisan belanja online serta pengalaman langsung dan kejelasan produk saat berbelanja offline.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun perilaku pembelian konsumen beralih ke belanja online, namun belanja offline yang sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat tidak akan hilang sepenuhnya.
Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa masyarakat lebih suka berbelanja online:
1. Kenyamanan dan Kemudahan:
- Belanja online dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu keluar rumah dan bepergian ke toko.
- Konsumen dapat dengan mudah membandingkan harga dan produk dari berbagai toko online hanya dengan beberapa klik.
- Proses pembayaran online yang mudah dan aman.
- Barang yang dibeli dapat diantarkan langsung ke rumah.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Makanan Tinggi Kalsium yang Bagus Untuk Kesehatan Tulang
2. Pilihan Produk yang Lebih Banyak:
- Toko online umumnya menawarkan lebih banyak pilihan produk dibandingkan dengan toko fisik.
- Konsumen dapat menemukan produk-produk yang sulit ditemukan di toko fisik, seperti produk impor atau produk dari brand-brand tertentu.
3. Harga yang Lebih Murah:
- Toko online umumnya memiliki biaya overhead yang lebih rendah dibandingkan dengan toko fisik, sehingga mereka dapat menawarkan harga yang lebih murah kepada konsumen.
- Konsumen dapat dengan mudah menemukan promo dan diskon di toko online.
Baca Juga: Diet GERD: 10 Makanan yang Dianjurkan dan Mana Saja Perlu Dihindari
4. Hemat Waktu dan Tenaga:
- Belanja online dapat menghemat waktu dan tenaga dibandingkan dengan belanja tradisional di toko fisik.
- Konsumen tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk bepergian ke toko dan mencari barang yang diinginkan.
5. Privasi dan Keamanan:
- Belanja online menawarkan privasi dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan belanja tradisional di toko fisik.
- Konsumen tidak perlu khawatir dengan keramaian di toko atau dengan orang lain yang melihat apa yang mereka beli.
6. Pengalaman Belanja yang Lebih Menyenangkan:
- Belanja online dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan bagi banyak orang.
- Konsumen dapat berbelanja dengan santai di rumah mereka sendiri dan mereka dapat melihat dan membaca informasi tentang produk dengan mudah.