Sebabkan Harga Naik, Apa Penyebab Inflasi Bisa Terjadi?

Rabu 18 Oktober 2023, 10:28 WIB
(Foto Ilustrasi) Inflasi terjadi karena beberapa faktor. | Foto: netsuite.com

(Foto Ilustrasi) Inflasi terjadi karena beberapa faktor. | Foto: netsuite.com

SUKABUMIUPDATE.com - Inflasi menjadi salah satu momok yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Sebab hal ini berdampak pada kenaikan harga pangan, barang dan jasa.

Inflasi juga menyebabkan daya beli masyarakat berkurang karena nilai harga suatu barang menjadi tinggi namun jumlah uang yang masih sama.

Inflasi tidak terjadi sendiri, ada beberapa faktor yang menyebabkan masalah ekonomi. Maka dari itu penting untuk mengetahui penyebab terjadinya inflasi, agar tidak asal menyalahkan pihak tertentu.

Lalu bagaimana inflasi bisa terjadi? dilansir dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah penyebab terjadinya inflasi.

1. Permintaan barang atau jasa meningkat

Faktor pertama yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah permintaan barang atau jasa yang meningkat. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi “permintaan tinggi, harga tinggi”.

Permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa menyebabkan ketersediaan barang yang diminta dan faktor produksi yang berkurang. Sedangkan barang pengganti dari yang diminta tidak tersedia. Maka terjadilah lonjakan harga.

Contohnya permintaan daging sapi saat menjelang lebaran, karena permintaan yang tinggi, sedangkan ketersediaan sapi di tukang jagal pun menipis maka harga daging pun naik.

2. Jumlah uang yang beredar meningkat

Inflasi juga bisa disebabkan oleh jumlah uang yang beredar meningkat atau terlampau banyak.

Bilamana uang yang beredar meningkat sedangkan jumlah barang atau jasa yang tidak mengalami perubahan alias tetap, maka harga bisa mengalami kenaikan.

Contoh lainnya adalah hiperinflasi yang dialami Zimbabwe, karena mengalami defisit anggaran negara yang terletak di Benua Afrika tersebut mencetak uang dalam jumlah besar-besaran. Akibatnya nilai mata uang negara tersebut menjadi tidak berharga.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Inflasi Agar Keuangan Tetap Sehat

3. Biaya produksi barang atau jasa meningkat

Biaya produksi barang atau jasa yang meningkat juga menjadi penyebab terjadinya inflasi. Biaya produksi yang meningkat bisa terjadi karena berbagai hal bisa dari keputusan perusahaan atau biaya bahan baku yang meningkat.

Biaya bahan baku yang meningkat tentunya mempengaruhi harga jual suatu barang atau jasa, jika ini terjadi terus menerus maka terciptalah inflasi.

4. Kondisi politik suatu negara

Politik menjadi faktor non-ekonomi yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi. Harga suatu barang atau jasa akan mengalami kenaikan bila kondisi suatu negara tidak stabil.

Contoh kasusnya adalah saat Indonesia mengalami kondisi tidak aman di tahun 1998, dampaknya adalah harga suatu barang meningkat dan inflasi yang tinggi.

5. Pengaruh politik ekonomi luar negeri

Tidak hanya karena faktor di dalam negeri, kondisi politik dan ekonomi luar negeri pun mempengaruhi inflasi.

Sejumlah barang atau jasa yang ada di dalam negeri beberapa di antaranya membutuhkan bahan baku produksi yang berasal dari luar negeri.

Bilamana politik ekonomi luar negeri tidak stabil, maka harga bahan baku yang diimpor pun bisa meningkat dan menyebabkan inflasi.

Sumber: gramedia.com | bisnis.com | money.kompas.com | ldkpi.kemenkeu.go.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa