SUKABUMIUPDATE.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Sukabumi mencatat inflasi pada September 2023 menurun daripada bulan sebelumnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2023 terjadi inflasi 2,78 persen secara tahun ke tahun (yoy) atau 0,23 persen secara bulan ke bulan (mtm).
Keterangan itu disampaikan Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam BAPPEDA Kota Sukabumi Erni Agus Riyani. Sementara Agustus 2023, inflasi terjadi 3,91 persen. Meski begitu, Erni meminta masyarakat tidak terlena dengan angka inflasi yang terkendali. Sebab, inflasi masih dapat berdampak pada harga pangan, barang, dan jasa.
“Terlebih Kota Sukabumi saat ini sedang menghadapi puncak El Nino, berarti adanya potensi kekeringan yang dapat mempengaruhi produksi tanaman dan ketersediaan bahan pangan,” katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Disdukcapil Catat 8 Ribu Warga Kota Sukabumi Sudah Aktivasi IKD
Erni menerangkan beberapa komoditas yang perlu diperhatikan adalah beras, gula pasir, bawang putih, jagung, dan cabai. “Beras penyumbang inflasi terbesar yakni 0,51 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga memberikan kontribusi inflasi 0,10 persen. Transportasi menyumbang inflasi 0,58 persen,” ujarnya.
Erni menambahkan BAPPEDA Kota Sukabumi terus menjalin koordinasi dengan BPS sebagai penyedia data update dalam menyusun keterangan resmi berita perekonomian. Sebagai anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BAPPEDA pun berkoordinasi dengan instansi lain untuk memantau lapangan, terutama dalam hal stabilitas pasokan pangan. (ADV)