Agustus Kota Sukabumi Inflasi 0,13 Persen, BAPPEDA Ungkap Faktor Kenaikan Harga

Selasa 19 September 2023, 10:04 WIB
(Foto Ilustrasi) BAPPEDA selama Agustus 2023 mencatat Kota Sukabumi mengalami inflasi 0,13 persen. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) BAPPEDA selama Agustus 2023 mencatat Kota Sukabumi mengalami inflasi 0,13 persen. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) selama Agustus 2023 mencatat Kota Sukabumi mengalami inflasi 0,13 persen. Ini lantaran adanya kenaikan harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

“Inflasi M to M (Month to Month) Agustus 2023 sebesar 0,13 persen. Sementara inflasi Y on Y (Year on Year) 3,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,22,” kata Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam BAPPEDA Kota Sukabumi Yanto Arisdiyanto, Selasa, 19 September 2023.

Yanto mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, salah satunya makanan, minuman, dan tembakau, sebesar 3,51 persen.

“Kelompok pakaian alas kaki 1,12 persen; perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga 1,40 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,21 persen; dan kelompok kesehatan 2,69 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Kota Sukabumi Inflasi 0,24 Persen pada Juli 2023, BAPPEDA Ungkap Penyebabnya

Selain itu, kelompok transportasi sebesar 9,65 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 1,88 persen; pendidikan 2,07 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,88 persen; dan perawatan pribadi serta jasa lainnya 3,76 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen dan tingkat deflasi month to month (M to M) Agustus 2023 sebesar 0,02 persen,” kata Yanto.

Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, perkembangan harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) pada Agustus 2023, cenderung mengalami kenaikan harga.

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga cabai merah besar TW dari Rp 40 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilogram, kentang Rp18 ribu menjadi Rp 19 ribu per kilogram, beras Cianjur I dari Rp 12.500 menjadi Rp 12.800 per kilogram,” bebernya.

Bapokting yang juga merangkak naik beras Cianjur II Rp 12.200 menjadi Rp 12.500 per kilogram, beras premium semula Rp 11 ribu menjadi Rp 12.200 per kilogram, dan bawang merah jawa semula Rp 24 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram. “Sejumlah komoditas tersebut memicu inflasi di Agustus” ungkapnya.

Masih kata Yanto, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan ketersediaan dan pasokan yang dapat memicu kenaikan inflasi. “Termasuk menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkauan barang dan jasa," katanya. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa