SUKABUMIUPDATE.com - Komisi VI DPR RI mengapresiasi Tol Bocimi yang saat ini sudah nyambung hingga Parungkuda Kabupaten Sukabumi, setelah seksi 2 diresmikan beberapa waktu lalu. Sementara untuk seksi 3 (Cibolang) dan seksi 4 Sukaraja, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menyebut tergantung pendanaan komersial yang tengah diupayakan oleh pemerintah.
Pada Selasa, 29 Agustus 2023, Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Sukabumi yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Mohamad Hekal. Tim ini bertemu Kementerian BUMN, dan PT. Waskita Karya.
Hekal mengungkapkan pembangunan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) akan beroperasi dengan baik serta membuka adanya peluang untuk mendorong wilayah Sukabumi serta kawasan Jawa Barat seluruhnya dalam meningkatkan perekonomian.
“Dari pemaparan mitra kerja terkait, target LHR (Lalu Lintas Harian Rata-rata) yang diharapkan sudah hampir mendekati pencapaian. Artinya tol ini akan beroperasi dengan baik untuk mendorong wilayah Sukabumi serta Jawa Barat umumnya dalam peningkatan perekonomian,“ kata Hekal dilansir dari Parlementaria.
Pada tahun 2023, pembangunan tol Bocimi berhasil mencapai seksi 2. Komisi VI lanjut Hekal berharap seksi 3 selesai akhir 2024, sehingga dapat membuka jalan bagi beroperasinya tol ini pada awal 2025, lalu merambah hingga ke Sukabumi Barat (seksi 4).
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Dukung Citarik Jadi Venue Babak Penyisihan Arung Jeram PON XXI
“Yang kita harapkan, tentunya jalan tol Bocimi bisa diteruskan. Memang kita memberikan PMN (Penyertaan Modal Negara) kepada jalan tol Bocimi, itu usulan tahun 2019 kalau tidak salah. Alhamdulillah pada tahun 2023 sudah bisa maju sampai ke seksi 2," ungkap ucap Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Dengan pembangunan tol Bocimi seksi 3 paparnya, mungkin akan mencari pendanaan komersial dan perpanjangan hingga seksi 4, serta rencana untuk menghubungkannya dengan tol Cipularang,
“Untuk seksi 3-nya mungkin sudah bisa mencari pendanaan komersial dan diteruskan ke seksi 4-nya. Sebagaimana kita ketahui nanti ujung-ujungnya tol Bocimi akan diteruskan sampai dan menyambung ke tol Cipularang. Rasanya akan menjadi suatu peluang besar untuk seluruh warga Jawa Barat bisa menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat,” tutupnya.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya, kelanjutan pembangunan megaproyek tol bocimi, untuk seksi 3 dan 4 sempat memunculkan tanda tanya pasca pemerintah kebijakan soal rencana mengalihkan pembangunan ke Hutama Karya dan pembatalan dan penarikan kembali dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, (perusahaan plat merah yang saat ini membangun tol bocimi, khususnya seksi 1 dan 2.
PMN dalam Tahun Anggaran (TA) 2022 itu sendiri sudah terlanjur cair. Melansir dari Tempo.co, perintah pengembalian PMN ini datang dari Komite Privatisasi yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Bakar Baliho Caleg di Lahan Kosong, Kronologi Kebakaran di Jalan Gudang Kota Sukabumi
Perintah itu tertuang dalam surat bernomor EK.5/126A/M.EKON/05/2023 tanggal 10 Mei 2023 perihal Tindak Lanjut Dana PMN Untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Direktur Utama Waskita Karya Mursyid pun telah menyetujui hal tersebut melalui surat bernomor 1154/WK/DIR/2023, yang dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023.
"Komite Privatisasi melalui surat tersebut di atas telah menyetujui dan memutuskan untuk mengembalikan dana PMN TA 2022 sebesar Rp3 triliun kepada Perseroan ke Rekening Kas Umum Negara dan proses Rights Issue/Privatisasi Perseroan tidak dilanjutkan," ujar Mursyid dalam suratnya ke otoritas bursa tersebut.
Waskita Karya menyatakan bakal menyiapkan langkah-langkah strategis untuk penyelesaian dua ruas tol yang menjadi tujuan penggunaan PMN TA 2022. Antara lain ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas tol Ciawi-Sukabumi.
Menurut Mursyid, Pembatalan Dana PMN TA 2022 berdampak terhadap Rencana Kerja Anggaran Perseroan (RKAP). Namun, ia menekankan Perseroan akan terus berkomitmen untuk memperbaiki kinerja keuangan.
Perseroan juga menyatakan akan berkoordinasi dengan para stakeholder dalam mencari sumber pendanaan alternatif penyelesaian proyek, Sehingga, ia berharap target-target kinerja yang ditentukan dapat tetap tercapai.
Baca Juga: Lereng Gunung Walat Sukabumi Terbakar, Petugas Berjibaku Padamkan Api
Sebelumnya, Waskita Karya mendapatkan suntikan modal berupa PMN sebesar Rp 3 triliun untuk merampungkan sejumlah proyek pembangunan jalan tol maupun infrastruktur pada akhir 2022. Dana itu dikucurkan pada akhir 2022.
Wacana dialihkan ke Hutama Karya
Masih dari tempo.co, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merespons tiga proyek jalan tol yang dikerjakan PT Waskita Karya akan digarap oleh PT Hutama Karya. Menurut dia, hal tersebut masih wacana.
"Bisa saja, tapi belum diputuskan. Semua itu masih wacana," tutur Basuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta pada Rabu, 7 Juni 2023.
Basuki menuturkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan penyertaan modal negara atau PMN untuk Hutama Karya agar bisa menyelesaikan proyek tersebut lebih cepat.
Baca Juga: Profil Bey Machmudin, Pj Gubernur Jawa Barat Pengganti Ridwan Kamil
Kendati demikian, dia menilai bisa saja Waskita yang menggarap proyek itu tetapi ruangannya berbeda. Misalnya, kata dia, Hutama Karya yang mengerjakan tetapi Waskita sebagai kontraktornya.
"Itu masih wacana-wacana," ucap Basuki Hadimuljono berulang kali.
Ihwal rencana imbreng saham Waskita Karya ke Hutama Karya, Basuki juga menilai hal itu belum diputuskan. Menurutnya, saat ini pemerintah masih mengevaluasi apakah rencana itu memungkinkan. Tidak hanya dua BUMN tersebut, Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR juga tengah menimbang rencana merger sembilan BUMN Karya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau yang kerap disapa Tiko mengatakan pengerjaan Tol Kapalbetung akan dikebut lantaran proyek itu sudah menghabiskan Rp 17 triliun tetapi tak kunjung rampung. Hal yang sama terjadi pada proyek Tol Bocimi (Ciawi-Sukabumi) dan Tol Becak Kayu. Tiga proyek itu, kata Tiko, menjadi prioritas.
Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian BUMN akan mengajukan PMN untuk Hutama Karya. Berdasarkan rapat internal bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada akhir April lalu, Hutama Karya menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan PMN 2024 sebesar Rp 12,5 triliun.
Baca Juga: Segera Diresmikan, BPBD dan Dinas PU Cek Kondisi Jembatan Cicewol Sukabumi
"Kami kemarin di kabinet sudah sepakat inject (PMN ke Waskita Karya) melalui Hutama Karya untuk meneruskan PSN (Proyek Strategis Nasional)-nya sambil melakukan penyehatan Waskita," kata Tiko.
Progres Tol Bocimi Seksi III
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut progres pembebasan lahan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi alias Tol Bocimi Seksi III Ruas Cibadak-Sukabumi Barat mencapai 86 persen.
"Jadi sebetulnya kita punya banyak ruang untuk kerja karena tanahnya sudah 86 persen," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dilansir dari Tempo.co, Ahad, 6 Agustus 2023.
"Mudah-mudahan di akhir 2024 bisa kita selesaikan sampai Sukabumi Barat."
Sebagai informasi, Tol Bocimi memiliki empat seksi dengan total panjang 54 kilometer. Seksi II Ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga: Tilang Mulai 1 September, Ini Syarat Lulus Uji Emisi Kendaraan
Sedangkan Seksi I Ciawi-Cigombong telah beroperasi sejak 2018. Sementara itu, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dan Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur dalam proses pembebasan lahan.
Meski begitu, lanjut Endra, pembangunan Tol Bocimi Seksi III belum dilakukan. Hal ini masih menunggu pembicaraan dengan kementerian terkait lainnya.
"Untuk Seksi III kan dari Cibadak ke Sukabumi Barat, itu kira-kira 12 kilo. Kebutuhan investasinya kira-kira Rp 2,5 triliun," ujar Endra.
Jika Cibadak dan Sukabumi Barat bisa dihubungkan, kata dia, itu akan sangat menolong. Sebab, masih ada titik kemacetan di Cibadak dan Cisaat yang bisa di-bypass dengan tol tersebut.
"Jadi kalau kita membayangkan dulu, kan kemacetannya yang kita bayangkan kalau ada tugas ke Sukabumi," tutur Endra.
Pembangunan Tol Bocimi Seksi II hingga Cibadak dinilai sudah menolong. Tetapi, Endra menilai masih ada pekerjaan rumah alias PR. "Kalau sampai Sukabumi Barat baru kita bener-bener bisa terukur dari sisi waktu," ujar Jubir Kementerian PUPR tersebut.
Dengan dibangunnya Tol Bocimi Seksi III, mobilitas dari Sukabumi ke Bogor atau sebaliknya juga bisa terbantu. Bahkan, kata dia, akses ke Jawa Barat bagian selatan di sisi Sukabumi bisa terbuka.
Sumber: Parlementaria dan Tempo