SUKABUMIUPDATE.com - Pada hari pertama bulan Ramadan ini, umat Islam melaksanakan Ibadah Puasa wajib. Persiapan yang khas di bulan Ramadan tentu berkaitan dengan kondisi finansial, karena ada menu sahur dan berbuka.
Tak heran kondisi Keuangan terkadang dikhawatirkan mengingat kalap di awal puasa kerap kali terjadi. Semua makanan ada, meski harus dibayar dengan harga yang tidak murah.
Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia
Agar kondisi Keuangan stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan Ibadah Puasa di bulan Ramadan, sebaiknya pengelolaan finansial direncanakan matang-matang. Berikut tips mengatur keuangan Ramadan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikutip via Tempo!
1. Buat Rencana Keuangan
Rencana adalah langkah mudah dan hal paling awal yang harus dilakukan jika ingin mencapai sebuah tujuan. Jika tujuanmu untuk mengelola keuangan dengan baik dan bijak selama bulan Ramadan, maka buat rencana berupa daftar prioritas apa saja yang akan dibutuhkan dari jauh-jauh hari.
Tentukan anggaran pengeluaran untuk makan sahur dan berbuka, cicilan, listrik, kebutuhan pokok lainnya hingga dana darurat yang sesuai dengan kantong. Jangan lupa juga untuk senantiasa menyisihkan uang untuk bersedekah karena ini bulan yang baik.
2. Utamakan kebutuhan daripada keinginan
Berpuasa melatih untuk menahan hawa nafsu. Bukan hanya lapar dan haus, tapi juga lainnya, termasuk keinginan berbelanja di luar kebutuhan utama.
Memang agak sulit, apalagi biasanya banyak penawaran diskon besar-besaran baik di offline maupun online store. Memanfaatkan diskon memang sah-sah saja, tapi pastikan untuk membeli kebutuhan Ramadan.
Jangan sampai tergiur untuk membeli keinginan semata yang membuat kantong jadi terkuras.
3. Buat rencana pengeluaran antara bulan Ramadan dengan Hari Raya Idul Fitri
Pengeluaran selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri harus dikelompokkan. Jika kebutuhan Ramadan biasanya fokus untuk kebutuhan pokok sehari-hari (khususnya untuk sahur dan berbuka), maka lain halnya dengan Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya orang dewasa yang sudah bekerja akan menyiapkan hadiah atau Tunjangan Hari Raya (THR) untuk orang tua, saudara terdekat hingga ponakan.
Tak lupa juga kue lebaran sebagai tradisi di Hari Raya yang perlu disiapkan, namun tentu tetap ingat untuk mengontrolnya alias jangan terlalu berlebihan. Sedangkan untuk membeli pakaian baru, ini bukanlah hal wajib jadi jika tidak terlalu membutuhkan, maka lebih baik untuk menunda membeli.
4. Buat daftar menu sahur dan berbuka
Agar tidak bingung dalam membuat rencana keuangan, maka buatlah daftar menu sahur dan berbuka selama Ramadan. Memasak di rumah diyakini akan sangat membantu untuk menghemat pengeluaran, khususnya untuk anggaran berbuka puasa di luar.
Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadan 2023 Seluruh Wilayah, Klik Disini!
Jika masih bingung, manfaat Internet untuk mencari menu apa saja yang ingin dibuat agar mempermudah membuat daftar bahan makanan apa saja yang diperlukan.
5. Belanja lebih awal
Harga kebutuhan pokok biasanya akan mengalami kenaikan saat Ramadan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Untuk mengantisipasinya, kita dapat belanja berbagai kebutuhan seperti beras, minyak, dan lainnya sebelum memasuki bulan Ramadan.
Namun tetap perlu diingat untuk berbelanja dengan wajar atau tidak melakukan panic buying.
6. Catat pengeluaran harian
Dengan membuat catatan pengeluaran harian, tentu saja akan lebih mengetahui berapa banyak uang yang telah dihabiskan. Jika dirasa berlebihan, maka dapat mengontrolnya untuk kembali konsisten ke rencana awal yang sudah ditentukan. Ini juga sebagai langkah agar dapat terus berhemat dan memprioritaskan kebutuhan.
7. Terus berkomitmen dengan rencana awal
Jangan sampai rencana yang sudah disusun di awal menjadi sia-sia karena terlalu mengikuti keinginan semata. Tetap konsisten dan komitmen dengan rencana awal agar pengeluaran sesuai apa yang diharapkan dan tidak membengkak.
Baca Juga: Awas! Dampak Makan Sahur dengan Mie Instan, Jadi Sering Buang Air Kecil
Jadikan musibah pandemi COVID-19 jadi momen untuk menabung dan berhemat. Apalagi kini penerapan physical distancing masih berlaku, jadi kemungkinan besar tidak akan ada ajakan untuk berbuka puasa bersama rekan kantor atau teman sepermainan yang selama ini jadi salah faktor pengeluaranmu membengkak.
8. Waspadai pinjaman online ilegal
OJK melalui laman Instagramnya juga menyebutkan fitur PayLater atau pinjaman online memang bisa membantu 'menalangi' belanja kebutuhan. Namun harap diingat, itu utang yang harus dilunasi.
Jadi, gunakan jika terpaksa dan memang sanggup dilunasi, ya! Hati-hati juga terhadap pinjaman online ilegal.
SUMBER: TEMPO.CO | ANDRY TRIYANTO