SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) triwulan III atau Juli-September 2022 di Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 3,58 triliun.
Koordinator Penamanan Modal DPMPTSP Kabupaten Sukabumi Dudy Sukarta mengatakan realisasi investasi triwulan III terdiri dari PMA Rp 758 miliar (75 proyek) dan PMDN Rp 2,82 triliun (115 proyek). Total penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi ini 552 orang (PMA 491 orang, PMDN 61 orang).
"Realisasi investasi PMA triwulan III 2021 Rp 19 miliar. Jika realisasi investasi PMA triwulan III 2021 dibandingkan dengan PMA triwulan III 2022, maka realisasi investasi PMA pada triwulan III 2022 naik 3.813,3 persen," kata Dudy kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/12/2022).
Baca Juga: PMA Sukabumi Rp 150 Miliar pada Triwulan II 2022, DPMPTSP: Meningkat 100 Persen
"Kemudian realisasi investasi PMDN triwulan III 2021 Rp 226 miliar. Apabila realisasi investasi PMDN triwulan III 2021 dibandingkan dengan realisasi investasi PMDN triwulan III 2022, maka realisasi investasi PMDN pada triwulan III 2022 terjadi kenaikan sebesar 1.144,6 persen," imbuh dia.
Lebih lanjut Dudy menuturkan realisasi investasi triwulan III tahun 2022 untuk PMDN didominasi sektor transportasi, gudang, dan komunikasi, sebesar Rp 1,96 triliun. Kemudian industri makanan sebesar Rp 804 miliar dan peternakan Rp 19 miliar lebih.
Sementara untuk PMA, kata Dudy, didominasi sektor sekunder sebesar Rp 756 miliar, sektor tersier Rp 1,89 miliar, dan sektor primer Rp 25 juta. Adapun tiga negara penyumbang investasi PMA terbesar yakni dari British Virginia Islands Rp 515 miliar, Jepang Rp 202 miliar, dan Korea Selatan Rp 21 miliar.
Baca Juga: DPMPTSP Sukabumi Fasilitasi 130 UMK Mendaftar NIB
“Melihat dari nilai investasi ini cukup signifikan (lajunya). Minimal kalau sekarang yang terbesar dari telekomunikasi, (total) tiga triliun rupiah lebih, artinya ada pembenahan infrastruktur yang dilakukan sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Adapun terkait target realisasi investasi tahun ini, lanjut Dudy, sebesar Rp 1,45 triliun dengan total progres realisasi investasi sejak Januari-September tahun 2022 sebesar Rp 7,53 triliun yang terdiri PMA Rp 908 miliar dan PMDN Rp 6,62 triliun.
“Angka PMDN lebih tinggi dari PMA karena sampai saat ini belum ada lagi PMA besar masuk. Dilihat dari laporan LKPM, kita tidak melihat ada investasi baru PMA,” ujar Dudy.
“Saya berharap tahun-tahun ke depan dari mulai situasi global sudah harus membaik, karena adanya perang energi berdampak terhadap situasi negara berkembang. Kemudian semoga pertumbuhan PMDN juga makin meningkat dengan adanya upaya menggalakkan cinta produk dalam negeri,” katanya.
(Advertorial)