Rupiah Melemah di Level Rp 15.647 per Dolar AS, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kamis 03 November 2022, 20:05 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rupiah ditutup melemah 48 poin di level Ro 15.647 di perdagangan Kamis sore, 3 November 2022. Sebelumnya nilai rupiah pun melemah 50 poin di level Rp 15.695.

Dikutip dari Tempo.co, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi pada perdagangan besok, rupiah akan dibuka berfluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp 15.680 sampai Rp 15.740.

Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah didorong kenaikan indeks dolar dan indeks dolar berjangka yang masing-masing naik 0,5 persen. Kenaikan terjadi usai Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) seperti yang diharapkan pada hari Rabu. Ia menilai data ekonomi yang lemah dari Cina juga mengurangi sentimen terhadap kawasan tersebut.

Sementara itu, Ibrahim merujuk pada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menepis spekulasi bahwa bank berencana untuk menghentikan kenaikan suku bunga. Powell mengatakan Fed akan terus menaikkan suku lebih lama dari yang diperkirakan semula.

Suku bunga Amerika Serikat yang saat ini berada di level tertinggi sejak krisis keuangan 2008, menurut Ibrahim, juga akan mencapai puncaknya pada level yang jauh lebih tinggi dari perkirakan sebelumnya, karena inflasi yang sangat tinggi.

"Sementara Ketua Fed juga meningkatkan prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil ke depan, sebagian besar pasar yang digerakkan oleh risiko anjlok karena sikapnya yang hawkish," ujarnya. Namun, ia memperkirakan mayoritas akan terjadi kenaikan 50 bps pada Desember.

Ibrahim mengatakan dalam sebuah survei swasta, terlihat sektor jasa negara itu menyusut lebih dari yang diharapkan pada Oktober. Musababnya, terjadi gangguan akibat Covid-19 yang berkelanjutan. Data dalam survei itu, kata dia, juga mendinginkan spekulasi atas rencana China untuk mengurangi penguncian terkait Covid-19. 

Menurutnya, prospek pembukaan kembali Cina didorong oleh rumor yang beredar di media sosial. Kondisi itu juga mendukung mata uang Asia minggu ini, mengingat status Cina sebagai tujuan perdagangan utama untuk kawasan tersebut. "Tetapi pejabat pemerintah tidak memberikan komentar tentang desas-desus media sosial bahwa negara itu akan menghapus kebijakan nol Covid-19 pada Maret 2023," kata Ibrahim.

Di sisi lain, Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia berdasarkan rilis terbaru Dana Moneter Internasional (IMF). Namun Ibrahim menilai, hal itu bukan menjadi sebuah patokan untuk bertenang diri di tengah potensi resesi yang semakin nyata. 

Menurutnya, posisi Indonesia saat ini berada di peringkat ke tujuh di atas dua negara besar, yaitu Inggris dan Prancis. Urutan itu merujuk kepada tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengacu pada Purchasing Power Parity (P3) sebesar US$ 4,02 triliun di 2022. Ia berujar besarnya PDB Indonesia berdasarkan data yang disajikan oleh IMF berbanding terbalik dengan situasi asumsi makro ekonomi Indonesia. 

"Dan ini terlihat dari semakin terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," ujarnya.

Hal itu, menurut Ibrahim, masih perlu dipertanyakan apakah disebabkan oleh PDB Indonesia naik atau karena ekonomi negara-negara seperti Inggris dan Prancis menurun akibat inflasi yang sedang tinggi-tingginya. Jadi, ia menilai informasi membaiknya ekonomi Indonesia belum layak disikapi secara eforia. Sehingga perlu diingat resesi di depan mata masih bisa menjadi kenyataan.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat inflasi Indonesia pada Oktober 2022 telah mencapai angka 5,71 persen. Bank Indonesia (BI) juga beberapa kali melakukan penyesuaian suku bunga acuan.

Menurutnya, hal itu menunjukan bahwa pemerintah tidak merespons kondisi perekonomian Indonesia saat ini dengan cepat. Terlihat dari sikap pemerintah yang belum menjelaskan program-program untuk mengantisipasi resesi secara rinci. Terutama dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan energi.

"Mengacu di jaman presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat kondisi ekonomi global kacau, maka pemerintah membentuk tim penyelamat ekonomi, yang bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia terlepas dari resesi," kata Ibrahim.

#SHOWRELATEBERITA

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi