SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi meraih penghargaan peringkat kedua daerah dengan pertumbuhan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) atau investasi asing tertinggi tahun 2022 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2022, Rabu, 5 Oktober 2022.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan penghargaan tersebut didapat berkat adanya kenaikan capaian nilai realisasi investasi PMA oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi.
"PMA Sukabumi tahun 2021 Rp 5 miliar, tapi tahun 2022 bisa mencapai Rp 150 miliar. Alhamdulillah dengan peningkatan tersebut Kabupaten Sukabumi bisa mendapatkan penghargaan ini. Terima kasih kepada seluruh jajaran semoga dengan peningkatan penanaman modal di Kabupaten Sukabumi bisa berdampak pada kesejahteraan Masyarakat," kata Ade usai menerima langsung penghargaan tersebut.
Koordinator Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Kabupaten Sukabumi Nina Widiawati mengatakan peningkatan capaian nilai realisasi investasi PMA ini berdasarkan perbandingan data di Triwulan II (Januari sampai Juni) tahun 2021 dan 2022.
Dengan rincian, nilai investasi PMA periode Januari sampai Juni 2022 sebesar Rp 150.329.184.813, sedangkan nilai investasi PMA periode Januari sampai Juni 2021 sebesar Rp 5.721.737.400. “Dibanding dengan tahun yang periode yang sama, PMA mengalami kenaikan lebih dari 100 persen,” ujar Nina kepada sukabumiupdate.com, Jumat (14/10/2022).
Menurut Nina, nilai investasi PMA didapat dari berbagai sektor, dan yang paling dominan adalah sektor industri makanan dan minuman. “Alhamdulillah dengan meningkatnya PMA di Kabupaten Sukabumi bisa berdampak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Baca Juga :
Lebih lanjut Nina mengatakan DPMPTSP terus berharap perusahaan PMA maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) terus berproduksi dengan baik, tentu dengan memperhatikan aturan-aturan yang ditentukan pemerintah.
“Kami akan terus melakukan pengawalan investasi dan fasilitasi hambatan hambatan yang dihadapi perusahaan, khususnya di kondisi saat ini. Mulai tahap perizinan hingga penyelesaian permasalahan di lapangan,” kata Nina.
(ADVERTORIAL)