SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang beras dan telur di Pasar Cicurug Kabupaten Sukabumi merasakan turunnya penjualan. Pedagang menyebut kondisi tersebut ada kaitannya dengan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, BPNT di Kecamatan Cicurug sudah mulai disalurkan sejak satu minggu ke belakang di bulan ini. Adapun pangan yang disalurkan seperti beras premium, telur, daging ayam, tahu, buah-buahan. BPNT ini diserahkan kepada 3500-an Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Adapun pangan tersebut dibeli oleh KPM di e-warung dan para supplier pangan.
Baca Juga :
"Biasa saya keluar [terjual] 15 karung, sekarang cuma 7 karungan. Setiap kali bansos turun selalu gini,” ujar pedagang beras, Iwan (34 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/8/2022).
Iwan berharap, bantuan yang diterima warga berbentuk uang, sehingga warga bisa membelanjakannya dimana saja salah satunya di pasar, agar ekonomi berputar.
“Harapannya bantuannya kembali lagi ke uang tunai lah, jangan pangan, biar ekonominya muter kebagian semua," ungkapnya.
Hal serupa juga dialami Caca Handika (23 tahun) pedagang telur. Ia mengaku hanya menjual 7 hingga 8 peti telur padahal biasanya dia bisa menjual 15 hingga 20 peti telur.
"Hampir 50 persen penurunannya,” ujar Caca.
Caca menyatakan, telur menjadi salah satu jenis pangan yang ada dalam item BPNT. Dengan demikian, para KPM memiliki stok telur. “Alasannya masih ada telur soalnya bansos cair," jelas Caca.
Sementara itu, kepala UPTD Pasar Cicurug, Sulaeman membenarkan bahwa adanya pengaruh penyaluran BPNT terhadap kondisi penjualan di pasar.
“Kalau sembako memang kalau ada pembagian bansos itu sepi,” ujar Sulaeman.