SUKABUMIUPDATE.com - Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara mengatakan jika Penyertaan Modal negara (PMN) pada BUMN-BUMN akan digunakan untuk memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat luas.
Diketahui ada 10 BUMN yang mendapatkan PMN senilai Rp 73,26 triliun dari Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023.
Dalam usulan PMN ini, Erick pun telah mendapatkan restu dari Komisi VI DPR. Akan tetapi, terdapat berbagai catatan yang disuarakan Komisi VI DPR terhadap usulan PMN tersebut.
"Jadi, usulan dan catatannya kami akan perhatikan dan perdalam. Terutama kami akan pastikan PMN ini akan membawa hasil yang baik, tidak hanya sekedar menyadarkan keuangan BUMN daripada negara," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 4 Juli 2022 yang dirangkum oleh suara.com.
Dana PMN itu, jelas Erick, akan digunakan perusahaan pelat merah untuk memperbaiki layanan-layanan kepada masyarakat.
Karena, tugas BUMN tidak hanya menyeimbangkan pasar di Indonesia, tetapi memberikan pelayanan publik dengan baik.
"Bagaimana pelayanan publik maupun intervensi harus dilakukan ketika pasar tidak seimbang, tentu ini menjadi bagian tugas yang kami lakukan," imbuh dia.
Untuk diketahui, Dana PMN sebesar Rp 73,26 triliun itu terdiri dari PMN Tunai sebesar Rp 69,82 triliun dan PMN non Tunai Rp 3,44 triliun.
PMN Tunai diberikan kepada, PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun yang digunakan untuk pembangunan program kelistrikan.
PMN tunai juga diberikan ke Holding BUMN pertahanan atau Defend ID sebesar Rp 3 triliun yang diperuntukkan membangun fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank, kendaraan tempur, dan modernisasi senjata.
Selanjutnya, ID Food juga mendapatkan PMN Tunai sebesar Rp 2 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan.
Kemudian, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat dana PMN sebesar Rp 30,56 triliun yang diperuntukkan membangun lanjutan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS.
Lalu, PMN juga diberikan ke Holding Aviasi dan Pariwisata sebesar Rp 9,5 triliun yang digunakan untuk permodalan, hingga pengembangan infrastruktur aviasi, serta penyelesaian pembangunan KEK Mandalika.
Selain itu, KAI mendapatkan PMN Sebesar Rp 4,1 triliun untuk setoran modal dalam penambahan pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebesar Rp 3 triliun untuk pengembangan usaha. Perum Damri juga akan disuntikkan PMN sebesar Rp 0,87 triliun untuk penugasan rute perintis dan reformasi armada menjadi bus listrik di Jakarta, Medan, Surabaya.
Sedangkan, Airnav sebesar Rp 0,79 triliun untuk peningkatan kapasitas radar. Sementara, PMN non tunai diberikan kepada Defend ID dan ID Food yang masing-masing sebesar Rp 0,8 triliun dan Rp 2,6 triliun.
SOURCE: SUARA.COM